ADVERTISEMENT

Pengguna Jalan Keluhkan Tanah Bekas Galian Sumur Resapan Lebak Bulus Tidak Dibersihkan, Bila Hujan Jadi Licin

Selasa, 7 Desember 2021 01:49 WIB

Share
 Sumur resapan di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan yang belum dirapikan. (adam)
 Sumur resapan di Jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan yang belum dirapikan. (adam)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Adanya pekerjaan pembuatan sumur resapan di sepanjang jalan Lebak Bulus III, Cilandak, Jakarta Selatan dikeluhkan pengguna jalan.

Pasalnya, tanah bekas galian sumur resapan program Gubernur Anies Baswedan tersebut menyebabkan jalan licin bila hujan, ada pengguna jalan yang melintas terjatuh akibat tanah yang belum dibersihkan.

Roni (40), misalnya. Ia mengeluhkan adanya pembuatan sumur resapan di Jalan Lebak Bulus III, menyebabkan licinnya kondisi jalan akibat adanya sisa-sisa galian tanah yang belum dibersihkan.

"Oke, yang di sini (Jalan Lebak Bulus III) udah dibetulin, tapi itu juga karena diprotes. Coba lihat di Karang Tengah, itu tanahnya gak dibersihin coba. Banyak orang jatoh kepleset, licin karena tanah gak dibersihin. Tolong jangan asal-asalan aja sih kerjanya", ungkap Roni kepada Poskota.co.id, Senin (6/12/2021).

Ia mengklaim, bahwa ia tidak menolak adanya sumur resapan di wilayahnya. Namun, jika kondisi jalan yang semula baik untuk digunakan menjadi licin akibat dari sumur resapan. Ia lebih memilih untuk tidak ada pembuatan sumur resapan di daerah tersebut.

"Boleh buat sumur resapan, tapi jalannya juga dikembaliin ke semula lagi. Jalan yang awalnya aspal yang harus kembali diaspal lagi," ujarnya.

Lebih lanjut, ungkap dia. Wilayah di Jalan Lebak Bulus III jarang sekali terkena banjir. Sebab saluran air di daerah tersebut sampai hari ini masih berfungsi dengan baik.

"Menurut saya sih, daerah sini gak pernah banjir. Toh, air langsung ngalir ke kali di bawah. Jadi kalo mau buat sumur resapan sih di daerah lain aja, daerah yang sering banjir jadi keliatan manfaatnya. Daerah sini gak pernah banjir soalnya", terang dia.

Sementara itu di sisi lain, berbeda dengan Roni. Mawi (38), mengganggap adanya pembuatan sumur resapan di wilayah tersebut sama sekali tidak mengganggu aktivitas kesehariannya.

Menurutnya, dengan adanya sumur resapan, akan berdampak baik bagi warga yang bermukim di wilayah tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT