JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pembuatan sumur resapan yang menjadi program pengendalian banjir pemprov DKI di Ibu Kota, banyak dipersoalkan kalangan.
Kekinian, pembangunan sumur resapan di Jalan Lebak Bulus II, Jakarta Selatan pun dikeluhkan pengguna jalan.
Keberadaan sumur resapan di jalan itu justru mengakibatkan struktur jalan tidak merata, hingga ada juga yang ambles, sumur resapan itu pun mulai diaspal rata sebagai jalan. Kemudian agar nantinya air hujan dapat meresap ke dalam, aspal yang menutupi sumur resapan pun dilobangi.
Menurut petugas Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta di lokasi, sebanyak 29 sumur respan (drainase vertikal) dibuat di sepanjang Jalan Lebak Bulus II. Dari jumlag tersebut, 11 diantaranya telah dilobangi.
"Disini memang sering tergenang kalau hujan, makanya dibuatkan sumur resapan," ucapnya, Minggu (5/12/2021).
Para pekerja yang merupakan Satgas Dinas SDA tersebut, terlihat melobangi aspal dengan menggunakan mesin. Dimana dari tiap titik sumur resapan, petugas melobangi antara 6 - 9 lobang yang ada.
Diwaktu yang bersamaan, Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali terlihat meninjau pengerjaan pembuatan sumur resapan. Dia pun menyempatkan menuju Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPBI) Jemaat Sumber Kasih yang kerap terdampak banjir.
Didampingi Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Daerah DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris, Marullah berbincang dengan jajarannya terkait pembangunan drainase vertikal di Jalan Lebak Bulus III.
Mantan Wali Kota Jakarta Selatan tersebut, tidak lama meninjau lokasi pembangunan. Ia pun langsung meninggalkan lokasi dan tak memberikan keterangan kepada wartawan yang telah menunggunya.
Sebelumnya, Program sumur resapan andalan Pemprov DKI untuk mengatasi bencana banjir dipastikan tidak akan berjalan lagi di tahun 2022 mendatang.
Hal ini seiring dicoretnya anggaran drainase vertikal oleh DPRD DKI Jakarta.