Sekolah di Lebak Kembali Ambruk, Mahasiswa HMI-MPO  Pertanyakan Keseriusan Pemkab Lebak Menangani Pendidikan

Senin 06 Des 2021, 04:03 WIB
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat meninjau lokasi ambruknya gedung sekolah Cibeber. (foto: yusuf)

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat meninjau lokasi ambruknya gedung sekolah Cibeber. (foto: yusuf)

LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Terjadi lagi, bangunan sekolah di Lebak kembali ambruk. Bagunan sekolah ini  terdiri dari ruang kelas pada  Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pasir Madang, di Desa Parakan Lima, Kecamatan Cirinteun, Kabupaten Lebak, ambruk. 

Terdapat 3 ruang kelas yang roboh pada Sabtu (4/12/2021) itu menambah sederet kasus bangunan sekolah di Kabupaten Lebak yang roboh akibat termakan usia.

Pasalnya, pada bulan November 2021 lalu terdapat dua kasus yakni robohnya bangunan laboratorium milik SMPN 1 Cibeber yang menimpa 8 orang siswanya, dan ruang kelas  SMPN 2 Warunggunung.

Menanggapi hal itu, Pj Ketua Cabang Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Lebak Habibullah pun mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak dalam mengurusi dunia pendidikan di Bumi Multatuli ini.

"Sebelumnya kami turut bercita dengan kembalinya rusaknya ruang kelas yang menjadi motor pendidik di Kabupaten Lebak. Tercatat sudah 3 kasus bangunan sekolah roboh dalam dua bulan terakhir ini. Sehingga kami pun bertanya-tanya, apakah Pemkab serius dengab dunia pendidikan di Lebak?," kata Habibullah saat dihubungi, Minggu (5/12/2021).

Kata Habib, Pemkab Lebak harusnya lebih memerhatikan keadaan dan kondisi bangunan sekolah yang menjadi tempat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) para siswa.

"Harusnya Pemerintah dapat memperkirakan mengenai kondisi bangunan dan menganggarkan perbaikannya. Sehingga peristiwa seperti kemarin itu tidak terjadi," katanya.

Menurutnya, ketiga kasus itu sendiri harus menjadi bahan evaluasi baik dari Pemerintah maupun pihak sekolah, sehingga proses KBM para siswa tidak terganggu lagi.

"Pemerintah harus lebih serius lagi dalam menanggani kasus ini. Jangan sampai ada para siswa yang menjadi korban," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
News Update