ADVERTISEMENT

Marak Gengster, Psikolog Tika Bisono: Penanganan Remaja Harus Dari Hulu Baru ke Hilir

Senin, 6 Desember 2021 07:32 WIB

Share
Tika Bisono, psikolog lulusan UI, penyanyi. (foto: ist)
Tika Bisono, psikolog lulusan UI, penyanyi. (foto: ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Marak gengster, pemuda membawa senjata tajam di Tangerang Psikolog Tika Bisono menganggap peranan Pemerintah Daerah tidak efektif. Tika Bisono mengungkapkan, penanganan anak remaja harus diselesaikan dari hulu ke hilir.

Diketahui belakangan kelompok remaja kerap meresahkan masyarakat di Tangerang. Mereka dengan sangat santai menenteng senjata tajam mengelilingi kota.

Tika menganggap alamiah remaja itu ingin menonjol demi membangun jati diri. Meskipun apa yang dilakukan belum tentu benar.

"Persoalan sekarang gimana peran orangtua dan sekolah mereka mengajarkan pendidikan dini ini. Mereka hanya ingin diperhatikan dan menjadi lebih menonjol," ungkap dia pada Poskota.

Menurut Tika untuk mencegah kenakalan remaja terjadi pihak keluarga harus sering berkomunikasi dengan anak.

"Orangtua harus membuat pagar jarak jauh bukan mendikte. Anak harus lebih diajak untuk mengupas dan mengulas tentang keputusan," terangnya.

Selain orangtua, lanjut Tika, peranan lingkungan dan perangkat daerah seperti RT dan RW juga harus aktif menjalankan fungsinya.

"Kemudian RT dan RW jangan hanya nerima gaji, namanya rukun berati harus rukun bukan gaduh. Camat harus bisa mengarahkan RT dan RW nya," ujarnya.

Tika menekankan, masyarakat harus memahami titik pangkal dari kenakalan remaja. Tentunya hal ini akan menjadikan acuan bagi satu keluarga dalam mendidik anaknya.

"Permasalahan kenakalan remaja ini ada dari hulu bukan serta merta langsung ke hilir. Kalau polisi itu tugasnya mengamankan jika terjadi unsur kriminal, tapi untuk membentuk itu peran orangtua, lingkungan dan sekolah," ujarnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT