Disana, kelompok bersenjata ini membabi-buta menghancurkan sebuah warung kelontong.
"Dia disana acak acak warung madura. Biasanya dia minta apa ga dikasih, saya juga langsung masuk kedalam, dia berenti disini. Bawa celurit panjang. Disana katanya juga bacok bapak bapak yang mau ke pasar," jelasnya.
Kelompok bersenjata tajam ini, kata dia, bukan hanya dari kalangan remaja saja.
Namun terlihat ada beberapa orang dewasa yang memang ikut serta.
"Anak anak tapi yang dewasa juga ada. Saya juga takut begadang malam. Ada sekitar 50 orang. Yang berenti disini juga bilang lari lari. Dia kaya ketakutan lagi di kejar kejar," ujarnya.
Dia berharap atas kejadian ini petugas kepolisian lebih sering rutin melakukan patroli. Apalagi kenakalan remaja yang satu ini terbilang berbahaya.
"Polisi coba lebih rutin patroli. Karena jarang banget patroli kesini. Saya juga mau coba ngomong sama RW agar ada yang rondain," jelasnya.
Sementara itu di lokasi yang berbeda tidak jauh dari lokasi tersebut seorang pedagang batagor yang enggan disebut namanya di depan Alfamidi mengalami nasib buruk.
Pasalnya gerobak milikknya yang keseharian ia gunakan untuk berjualan dirusak kelompok tersebut.
"Ia saya buka pagi ini sudah terbalik dan pada bolong. Katanya semalam ada tawuran," singkat dia.
Tidak jauh dari lokasi tersebut seorang pedagang kelontong atau sering disebut warung Madura juga mengalami nasip serupa.
Orang bertubuh kecil ini mengaku pusing dengan kejadian yang terjadi pada Minggu (5/12/2021) lalu.