ADVERTISEMENT

Nganggur usai Perusahaan Pailit, Salmi Berjuang Rintis Usaha Kacang Cokelat 'Cangcomak' dari Resep Emak

Minggu, 5 Desember 2021 20:11 WIB

Share
Salmi Sufraini bersama produk kacang cokelat yang dia rintis bernama Cangcomak. (foto: poskota/cr02)
Salmi Sufraini bersama produk kacang cokelat yang dia rintis bernama Cangcomak. (foto: poskota/cr02)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Pada 2019, guna menarik konsumen, Salmi melakukan beberapa upaya untuk produknya seperti mengganti kemasan kertas jadi kemasan fleksibel (FlexyPack), meningkatkan jumlah produk, memperluas pemasaran, dan mengikuti serangkaian kegiatan pengembangan UMKM dari Jakpreneur, sebuah platform kewirausahaan yang dibangun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pelatihan Sertifikat Keamanan

“Dari situ (ikut Jakpreneur), saya mulai diarahkan kalau mau produksi makanan itu harus ada pelatihan Sertifikat Keamanan Pangan, mulai pelan-pelan, sertifikat itu selesai terus ngajuin izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), terus ngajuin (sertifikat) halal, itu tahun 2019, bener legalitas saya beresin. Karena mau besar gitu ya, kita enggak mau jualan yang gini-gini aja,” terang Salmi.

Usai mengurus soal legalitas produk, Salmi pun memperluas pemasaran bukan hanya terfokus pada penjualan offline, namun juga di online.

Dia memanfaatkan media sosial Instagram @ cangcomak sebagai cara untuk memperkenalkan produk sekaligus berjualan.

Selain itu, dia juga menaruh produknya di beberapa market place atau toko online. Lewat pemasaran online, Salmi berharap masyarakat dapat dengan mudah mengetahui produknya. Sebab, menurut Salmi, sebagai usaha baru, dia perlu membuat Cangcomak lebih diketahui publik.

“Karena produknya kan baru, belum terkenal. Enggak kenal maka tak sayang, jadi akhirnya salah satu cara ya sampling, ya mungkin iklan tapi di market place,” ujarnya.

 

 

Kacang cokelat "Cangcomak" yang dirintis Salmi Sufraini. (foto: ist)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT