ADVERTISEMENT

DPRD Desak Pembangunan Tanggul Segera Dirampungkan untuk Tangani Banjir Rob di Pesisir Jakarta 

Minggu, 5 Desember 2021 16:18 WIB

Share
Banjir rob rendam permukiman warga di Kawasan Ancol dan Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu. (foto: yono)
Banjir rob rendam permukiman warga di Kawasan Ancol dan Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu. (foto: yono)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Banjir rob yang menerjang pesisir Jakarta, tepatnya di kawasan Ancol dan Penjaringan, Jakarta Utara, sejak Sabtu (4/12/2021) kemarin, merendam ratusan rumah warga.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmuda pun menilai kurangnya keseriusan pemerintah daerah terhadap masalah tersebut. Pembangunan tanggul, harusnya dapat dipercepat sebagai solusinya.

Menurutnya, penanganan banjir oleh Pemprov DKI Jakarta harus dilakukan dengan program yang tepat. Seperti untuk pesisir pantai utara Jakarta tanggul kokoh, dimana pembangunannya dinilai bisa menekan kerugian meteril warga akibat banjir rob.

"Kalau di pesisir utara, tetap efektifnya tanggul. Sebab setiap ada rob selalu banjir. Jadi solusinya pembuatan tanggul yang kokoh sesegera mungkin," terangnya, Minggu (5/12/2021).

Menurutnya, menggalakkan program penanganan banjir tersebut harus menjadi prioritas karena sumur resapan atau drainase vertikal yang selama ini dibuat Pemprov DKI tidak efektif mengendalikan banjir. 

Sementara itu, anggota DPRD DKI Jakarta lainnya, Syarif mengatakan, 
bahwa pembangunan tanggul laut di utara Jakarta baru selesai 35 persen. Sehingga masih kurang 65 persen lagi, pengerjaannya. 

Menurut penjelasan Syarif, pembangunan tanggul laut di Jakut merupakan tanggung jawab pemerintah. Sisa pembangunan tanggul laut itu menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan segera.

"Kita masih banyak PR soal pembangunan tanggul pantai yang baru selesai kurang dari 35% saja. Saran saya harus segera dilanjutkan pembangunan tanggul itu," ujarnya.

Pemprov DKI Jakarta mendapat jatah pembangunan tanggul di Jakut sepanjang 22 Km, sedangkan pemerintah pusat 11 km. Sebagian besar tanggul itu belum tuntas pengerjaannya oleh Pemprov DKI Jakarta.

Potensi banjir rob yang terjadi di Jakut, menurut Syarif, sudah disampaikan kepada masyarakat. Syarif tak menampik bahwa banjir rob juga dapat disebabkan turunnya permukaan tanah. (deny)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT