Meski tahu itu sekedar guyon, tapi Wiwik kecewa juga karena suaminya tak punya “sense of belonging” atas istrinya.
Di sinilah Wiwik jadi penasaran, ingin menjajagi seperti apa suasana batin suami atas dirinya.
Karena itulah ketika ada lelaki tetangga desa naksir dirinya, diberinya lampu hijau.
Padahal itu tindakan yang sangat ceroboh, bisa membahayakan keluarga.
Namanya lelaki kasmaran, jangan diberi lampu hijau, lha wong diberi lampu merah saja nekad dengan alasan belok kiri boleh langsung.
Karenanya tambah semangat mendekati Wiwik. Dan tujuan orang punya PIL-WIL pun tercapai sudah, karena Wiwik mempersilakan naik ke ranjangnya dan perselingkuhan pun terjadi.
Iseng-iseng jadi serius ya kelakuan Wiwik ini.
Sebab ternyata servis Sungkono luar biasa. Ibarat main bulutangkis, smash-nya tajam menukik, sampai Wiwik kepayahan, dicangar terus.
Sejak itulah dia jadi bersikap, selamat tinggal Budianto. Kinerja Sungkono sungguh luar biasa, kalau PNS layak dapat Tukin (tunjangan kinerja).
Keseringan naik ranjang orang, lama-lama skandal Wiwik-Sungkono ketahuan suami.
Uniknya pihak yang berkompeten malah tidak marah, padahal tetangga sudah geregetan mau
nggasak Sungkono.
Apa kata Budianto ketika tahu bininya diobok-obok orang? “Daripada nanggung, kawini saja istriku ini ya!” kata Budianto serius.
.jpg)
.jpg)
