Presiden Sebut Bandul Ekonomi Dunia Bergerak ke Arah Ekonomi Hijau

Jumat 03 Des 2021, 23:53 WIB
Presiden Joko Widodo saat membuka Rapimnas Kadin. (foto: biro pers)

Presiden Joko Widodo saat membuka Rapimnas Kadin. (foto: biro pers)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan saat ini bandul ekonomi dunia mulai bergerak ke arah ekonomi hijau.

"Indonesia harus segera menyesuaikan agar ketika dunia hanya menerima produk-produk yang dihasilkan energi terbarukan, Indonesia sudah siap," terang Jokowi.

Itu disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Tahun 2021 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Kabupaten Badung, Provinsi Bali,  Jumat (3/12/2021). 

"Kalau misalnya nanti suatu titik entah dua tahun lagi, entah tiga tahun lagi, atau lima tahun lagi, Eropa misalnya hanya menerima produk-produk hijau yang dihasilkan dari renewable energy, dan kita belum siap, bagaimana kita mau mengekspor barang-barang kita? Begitu mereka mulai, negara lain pasti juga akan memulai. Oleh sebab itu, secepatnya kita harus mulai menggeser arah ekonomi kita sesuai dengan yang tadi akan kita bicarakan di G20," jelasnya.

Sementara itu, dalam transisi energi Indonesia juga memiliki kekuatan berupa sumber daya alam yang melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi hijau.

"Misalnya potensi hidro dari 4.400 sungai yang dimiliki negara Indonesia. Presiden memberikan contoh, Sungai Mamberamo di Papua yang memiliki potensi menghasilkan listrik 24 ribu megawatt dan Sungai Kayan di Kalimantan Utara yang bisa menghasilkan antara 11 sampai 13 ribu megawatt," tambah Kepala Negara.

Presiden menguraikan baru dua sungai, kita memiliki, sekali lagi, 4.400 sungai. Geotermal belum diapa-apakan. Kekuatan kita 29 ribu yang baru sekarang ini baru terpakai kira-kira 2 ribuan, 10 persen belum ada.

 "Inilah saya kira kesempatan-kesempatan yang kita miliki sehingga dalam rangka kompetisi bersaing dengan negara-negara lain kita memiliki kekuatan-kekuatan itu yang lama tidak kita sadari," ungkapnya.

Presiden meminta Kadin dalam Rapimnasnya mendetailkan lagi terutama yang berkaitan dengan reformasi ekonomi, reformasi struktural, dan pendampingan UMKM, serta transformasi ekonomi.

Presiden ingin agar kebutuhan dan keinginan pelaku ekonomi di lapangan bisa sejalan dengan kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, mengungkapkan investasi dan ekspor kita mencatatkan angka yang luar biasa dan juga penguatan ekonomi domestik.

Berita Terkait

News Update