JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Fakta baru mulai terungkap soal menurunnya performa Valentino Rossi di penghujung karir balapnya.
Kini terungkap bahwa, Razlan Razali, yang kini selaku owner WithU Yamaha RNF gak perlu membawa Rossi ke timnya Petronas Yamaha saat itu.
Razali sebenarnya merencanakan tim balap baru bersama dengan direktur tim sebelumnya Johan Stigefelt.
Tetapi ada perbedaan pendapat, sehingga pria asal Malaysia yang juga mantan CEO Sirkuit Sepang ini sekarang menghadirkan dirinya dengan perusahaannya RNF sebagai pemilik tunggal.
Seperti diketahui, nama RNF adalah singkatan dari nama anak-anaknya, yaitu Razali, Nadia dan Farouk.
Seperti dilansir Poskota.co.id dari Speedweeek, setelah Petronas mundur, terjadi perdebatan sengit soal kepemilikan kendaraan tersebut.
Razali mengatakan, “Anda ingin memperlakukan saya seperti pelanggan baru. Tapi yang jelas uang itu berasal dari sponsor kami.”
Sementara itu Stigefelt mencoba menjalankan tim sendirian di masa depan dan mengambil alih kontrak sewa dengan Yamaha.
"Tapi Dorna telah memberi saya dua tempat setelah 2018. Dua slot MotoGP yang berharga adalah milik saya,” Razali.
“Jika saya bisa memutar waktu, saya akan memutuskan pada Juni 2021 untuk menerima tawaran kontrak baru pertama dari Petronas. Tapi saya ingin bernegosiasi untuk mendapatkan lebih banyak uang, ”keluh Razali.
"Dan sejujurnya, saya seharusnya tidak mengambil Valentino!" ungkap pemilik WithU Yamaha RNF ini.
“Selalu ada asumsi bahwa kami tidak punya pilihan selain mengontrak Valentino pada 2021. Asumsinya kami mendapat tekanan dari Yamaha. Tapi tidak, tidak ada tekanan,” jelasnya.
Lihat juga video “Temui Buruh, Gubernur Anies Baswedan Sepakat Kenaikan UMK Jakarta Terlalu Kecil”. (youtube/poskota tv)
“Secara pribadi, saya skeptis sampai Rossi berada di podium ketiga bersama Fabio Quartararo dan Maverick Vinales di GP Jerez kedua pada Juli 2020,” kenangnya.
"Ketika saya berada di podium di sebelah tiga pembalap, pikiran saya mengatakan, 'Oke, mungkin orang ini (Rossi) bisa melakukannya,” terangnya.
“Namun pada musim gugur 2020 Rossi jatuh sakit dengan Covid-19. Setelah itu, hasilnya ternyata buruk. Tapi saat itu keputusan mengontrak Rossi sudah dibuat, ya mau gimana lagi,” ungkapnya
“Saya pikir Rossi menempatkan dirinya di bawah tekanan. Pembalap muda jauh lebih cepat. Rossi mencatat waktu putaran yang lebih baik daripada di masa lalu.
“Tapi itu tidak cukup. Dia menginginkan kesuksesan, hati dan pikirannya siap untuk itu, tetapi tubuh tidak mengikutinya,” pungkasnya. (muhamad ichsan)