JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk antisipasi banjir, dimana Kali Mookervart dikeruk perlancar aliran air saat hujan.
Pengerukan Kali Mookervart yang berlokasi di Daan Mogot Jakarta Barat untuk mengantisipasi banjir yang kerap melanda perkampungan di kawasan Semanan dan Pesakih Duri Kosambi Jakarta Barat.
Menurut salah satu warga, Rausin (67) sebelum dilakukan pengerukan ketinggian antara air dengan dangkal kali hanya mencapai kurang lebih 60 centimeter.
Setelah mulai dilakukan kurang lebih dua bulan berjalan, kini antara air dengan dangkal kali sudah mencapai kurang lebih 2 meter.
"Sebelum dikeruk ketinggian air sampai dangkalnya kurang lebih 60 cm. Sekarang sudah 2 meteran," ujarnya saat ditemui, Senin (29/11/2021).
Meski begitu namun pengerukan yang dilakukan selama kurang lebih dua bulan ini belum terlihat hasilnya, pasalnya belum ada banjir saat hujan deras mengguyur.
"Selama dikeruk memang banjirnya belum ada," papar Rausin.
Dikatakannya, lumpur pada kali yang dilakukan pengerukan nantinya dikumpulkan di pinggir kali kemudian di bawa oleh petugas dengan menggunakan truk.
Kurang lebih ada 10 truk yang mengangkut lumpur bekas pengerukan.
Biasanya, kata dia, banjir di wilayahnya tepatnya di Kampung Duri Semanan Kalideres Jakarta Barat nisa mencapai kurang lebih 1 meter jika musim hujan sudah mulai mengguyur
Menurut Rausin, jika kali Mookervart dilakukan pengerukan kurang lebih 3 meter, maka banjir yang ada di wilayahnya akan terjadi penurunan.
"Menurut saya kalau di gali 3 meter ada penurunan banjir," ucapnya.
Rausin menjelaskan banjir yang terjadi di wilayahnya tersebut dikarenakan air laut yang naik dan masuk ke Kali Moolervart kemudian meluap ke perkampungan warga.
Pantauan Poskota di lokasi, aliran Kali Mokervart berada di sepanjang Jalan Daan Mogot.
Dibelakang kali merupakan permukiman warga.
Pada Kali Mookervart itu, ada tiga mobil Beko atau Eksavator.
Dua mobil eksavator berwarna kuning berada di kali, sementara satu eksavator berwarna biru ada di atas kali.
Lihat juga video “Peras Anggota Polisi Rp250 Juta, Ketua Tamperak Kepas Penagean Pangaribuan Diciduk Polisi”. (youtube/poskota tv)
Tiga mobil eksavator itu digunakan untuk mengeruk aliran kali Mookervart.
Menurut Rausin, pengerukan dilakukan oleh pihal terkait dilakukan setiap hari mulai pagi sekitar pukul 8 hingga pukul 2 siang.
Rausin berharap, pengerukan disepanjang aliran kali Mookervart dapat meminimalisir banjir di wilayahnya. Bahkan kalau bisa tidak ada banjir saat musim penghujan. (cr01)