Ricuh! Tolak Kenaikan UMP DKI 2022 di Kantor Anies, Massa Buruh Lempari Aparat Keamanan 

Senin 29 Nov 2021, 12:52 WIB
Massa buruh saling dorong dan lempari apar keamanan di depan Gedung Balaikota DKI Jakarta. (Foto/Poskota.co.id/Deny)

Massa buruh saling dorong dan lempari apar keamanan di depan Gedung Balaikota DKI Jakarta. (Foto/Poskota.co.id/Deny)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Demo penolakan UMP DKI 2022 yang dilakukan buruh di depan Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakpus sempat diwarnai aksi saling dorong dengan apara keamanan, Senin (29/11/2021).

Tak hanya itu, massa pun sempat melempari petugas dengan botol plastik bekas air mineral ke arah petugas. 

Pantauan Poskota.co.id di lokasi, aksi saling dorong tersebut terjadi lantaran massa memaksa agar jumlah perwakilan mereka yang masuk menemui Gubernur Anies tidak dibatasi. 

"Tolong perwakilan kami yang masuk ada juga yang ikut mendampingi, sehingga tidak hanya Ketua seorang," teriak salah seorang buruh kepada petugas.

Namun begitu, petugas pun tidak menghiraukan hingga akhirnya menyulut massa buruh yang ada.

Beberapa mereka pun meneriaki aparat, bahkan mengumpat hingga aksi memaksa masuk dan saling dorong pun tidak terhiraukan.

Namun begitu, beruntung aksi brutal buruh tersebut dapat dihentikan aparat kemanan, hingga akhirnya demo pun dapat berjalan dengan tertib kembali.

Massa meminta Gubernur Anies untuk menerima perwakilan buruh untuk menyampaikan tuntutan.

Sebelumnya, massa buruh dari sejumlah element dan serikat buruh kembali berunjuk rasa di depan Gedung Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. 
Mereka menolak kenaikan UMP DKI Tahun 2022 , senilai Rp37.749,-.

Menurut buruh, penetapan UMP DKI Tahun 2022 tersebut harus direvisi dan ditolak.

Terlebih, dengan adanya putusan Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan bahwa Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja). (deny)

Berita Terkait

News Update