POSKOTA.CO.ID – Tepat tanggal 28 November 1928 silam, terbentuklah sebuah tim sepak bola di Jakarta dengan nama Voetballbond Indonesia Jacatra (VIJ). Kini tim sepakbola tersebut dikenal sebagai Persija.
Setelah 93 berlalu, Persija saat ini bukan hanya sebagai klub sepak bola semata. Persija adalah jati diri masyarakat Ibu Kota dan sudah banyak penggemarnya.
Persija bukan hanya sekadar salah satu klub tua di sepak bola nasional. Persija juga memiliki rekam jejak gilang-gemilang.
Total sembilan gelar kompetisi Perserikatan (1931, 1933, 1934, 1938, 1953-1954, 1964, 1971-1973, 1973-1975, 1978-1979) plus dua juara Liga Indonesia (2001, 2018) mampu diraih.
Namun, rentetan prestasi yang telah didapat para pendahulu tak pernah membuat generasi pemegang tongkat estafet saat ini jemawa.
Justru, Persija saat ini sangat berambisi untuk meneruskan kejayaan klub. Ambisi itu tertuang di dalam tema HUT Persija ke-93, yaitu BIG93R & STRON93R.
Bigger artinya sebuah tim yang ingin mempersiapkan visi pengembangan melalui rencana stadion baru, Jakarta International Stadium (JIS).
Stronger adalah menyiapkan pondasi tim yang berujung pada munculnya pemain-pemain muda yang mampu promosi ke tim senior dan masuk tim nasional.
Perayaan HUT Persija ke-93 berlangsung di Jakarta International Stadium, Jakarta, Minggu (28/11).
Selain dihadiri oleh jajaran direksi dan manajemen Persija, acara tersebut dihadiri pula perwakilan klub internal, tokoh-tokoh sepak bola Jakarta, para sponsor, The Jak Mania, hingga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
“Hari ini adalah hari yang amat khusus. Persija menyatukan kita, Persija adalah hati kita, Persija adalah sesuatu yang kita banggakan,” ujar Ambono Januarianto, Direktur Utama Persija, dikutip Poskota.co.id dari halaman resmi liga Indonesia baru.