JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Massa buruh yang berunjuk rasa dan sempat saling adu dorong dengan aparat keamanan di depan Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, sempat ditemui Gubernur Anies Baswedan, Senin (29/11/2021).
Kemunculan orang nomer satu di Pemprov DKI tersebut pun, sontak disambut riuh para buruh yang memang telah menunggunya.
Beberapa dari mereka bahkan meneriaki Anies, minta tidak jadi gubernur penakut.
"Pak Anies Baswedan jangan menjadi Gubernur yang bencong, jangan jadi Gubernur yang takut, karena hari ini jelas-jelas itu putusan MK, Gubernur DKI harus berani melawan itu, Gubernur Jabar belum menetapkan upah, kenapa berani," teriak salah seorang buruh.
Sementara itu, Anies yang mengenakan seragam Kopri dengan pengawalan merangsek ke tengah-tengah barisan pengunjuk rasa.
Menurutnya, bahwa apa yang disampaikan buruh hari ini telah didengarnya dan ingin buruh di Jakarta sejahteta.
"Teman-teman, kami memahami dan kami saat ini sedang bersama-sama memperjuangkan agar UMP di Jakarta naik lebih tinggi daripada formula yang ada sekarang," kata Anies di lokasi.
Anies mengklaim pihaknya sudah mengusulkan kepada Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah untuk meninjau ulang formula penetapan UMP DKI Tahun 2022.
Formula penetapan UMP, menurut Anies, tidak sesuai diterapkan di DKI Jakarta, yang berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021.
"Formula ini kalau diterapkan di Jakarta tidak sesuai. Karena itu, kita mengirimkan surat formulanya harus memberikan rasa keadilan. Jadi itu sudah kami kirimkan dan sekarang kita sedang fase pembahasan," tutur Anies.
Berdasarkan formula dari Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021, kenaikan UMP Jakarta 2022 hanya sebesar Rp 37.749 atau 0,85 persen menjadi Rp 4.453.935 per bulan.