JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menjadi Kapolsek di wilayah menjadi salah satu pengalaman yang menarik bagi Kompol Moh Faruk Rozi. Sejak 16 September 2021, Faruk ditunjuk menjadi Kapolsek Tambora.
Saat serah terima itu, Faruk sudah dihadapkan dengan adanya penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat pertama di Jakarta.
"Hari pertama itu menjadi pengalaman yang luar biasa buat saya karena 16 September 2020 itu penerapan PPKM darurat pertama. Saya kaget setelah serah terima keluarlah tarik rem darurat,"ujarnya dikonfirmasi Senin (29/11/2021).
Menurut Faruk, hal itu menjadi pengalaman yang liar biasa karena selaim dituntut untuk mengerjakan tugas-tugas kepolisian, dirinya juga dituntut mengerjakan tugas untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Terbukti, hingga saat ini angka kasus Covid-19 di wilayah Tambora dengan jumlah penduduk sebanyak 280 ribu jiwa sudah nol kasus.
"Disitu dengan bantuan seluruh anggota Polsek Tambora dan juga dengan dukungan tiga pilar Kecamatan Tambora ya alhamdulillah kita bisa melalui situasi pandemi," paparnya.
Ada dua cara yang dilakukan Faruk untuk bisa menjaga kekompakan dan bisa sukses angka penyebaran Covid-19 di wilayahnya, pertama adalah ketauladanan.
Dalam bertugas, Faruk selalu mendampingi anggota ketika turun di lapangan. Salah satunya adalah operasi yustisi, pembagian masker hingga melakukan vaksinasi kepada warga.
"Saya selalu ada ditengah-tengah mereka mendampingi langsung. Mungkin yang saya harapkan mereka dengan keterlibatan saya langsung mereka menambah motivasi mereka dan juga mereka segan kalau tidak melakukan yang terbaik," ucapnya.
Kemudian cara kedua yang dilakukan Faruk agar bisa menjaga solidaritas dan kekompakan kepada anggotanya adalah dengan cara selalu berkomunikasi jika menemukan suatu permasalahan.
Menurut Faruk, salah satu kunci agar bisa sukses dalam menjalankan program-progam kemanusiaan dan tugas kepolisian adalah komunikasi.
"Dengan saya kombinasi dan terjun langsung kemudian saya berkomunikasi jadi saya tau kesulitan dan kendala anggota apa. Setelah itu kita pikirkan sama-sama kendalanya apa," pungkasnya.
Ditambah lagi, dengan mempunya anggota yang memang punya motivasi tinggi dan juga bantuan tiga pilar Kecamatan Tambora, hal itu menjadi nilai tambah dirinya dalam menjalankan tugas sebagai Kapolsek.
Faruk sendiri lahir di Bangkalan, Jawa Timur pada 22 Mei 1985. Pertama kali menjadi polisi, Faruk awalnya melihat kegiatan kepolisian di Polda Jawa Timur. Faruk saat itu sedang sekolah Bahasa Inggris di Unveristas Negeri Surabaya (Unesa).
"Kan tepat di belakang Polda Jatim, saya lihat aktifitas polisi, saya tertarik mendaftar di Kepolisian alhamdulillah diterima," paparnya.
Pertama kali bertugas menjadi anggota polisi, Faruk bertugas di Polda Jawa Timur pada 2007. Saat itu jabatannya adalah sebagai Samapta Polrestabes Jawa Timur.
Dikatakan Faruk, cita-cita awal yang ia mau raih adalah ingin menjadi pelaut. Sebab anggota keluarganya rata-rata merupakan pelaut. (Cr01)