ADVERTISEMENT

PT Panasonic Buka Kelas Khusus Industri di SMK Negeri 2 Kota Bekasi, Siswa Lulusannya Akan Diserap

Minggu, 28 November 2021 14:59 WIB

Share
Kepala SMK Negeri 2 Kota Bekasi, Agus Wimbadi saat menerima plakat usai tanda tangan MoU dengan PT Panasonic Manufacturing Indonesia.
Kepala SMK Negeri 2 Kota Bekasi, Agus Wimbadi saat menerima plakat usai tanda tangan MoU dengan PT Panasonic Manufacturing Indonesia.

BEKASI, POSKOTA.CO.ID-- PT Panasonic Manufacturing Indonesia akan membuka kelas industri di jurusan Teknik Elektronika Industri di SMK Negeri 2 Kota Bekasi.

Rencana itu dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara SMK Negeri 2 Kota Bekasi dan PT Panasonic Manufacturing Indonesia pada 17 November 2021.

Dalam siaran pers yang diterima Poskota, Minggu (28/11/2021), disebutkan MoU itu bertujuan untuk menjalin kerja sama timbal balik antara SMKN 2 Kota Bekasi dengan PT Panasonic Manufacturing Indonesia. 

"Dalam kerja sama ini PT Panasonic Manufacturing Indonesia membuka kelas kelas khusus industri di jurusan Teknik Elektronika Industri. Lulusan siswa kelas khusus industri akan disalurkan dan diserap oleh PT Panasonic," kata Kepala SMK Negeri 2 Kota Bekasi, Agus Wimbadi.

Meski begitum ada sejumlah syarat bagi siswa yang ingin mengikuti kelas khusus itu di antaranya siswa harus mengikuti seluruh standar opetrasional prosedur yang ditetapkan dalam kurikulum yang dibuat oleh PT Panasonic Manufacturing Indonesia.

Agus mengibaratkan istilah resep kopi, semua harus mengikuti standar yang telah ditentukan agar sesuai dengan selera konsumen.

Menurutnya, kerja sama tersebut telah berjalan satu semester seperti pelatihan berjalan dibidang jasa perbaikan produk merek panasonic.

"Untuk pembimbingan dari pihak Panasonic, akan dilakukan sebulan sekali guru tamu yang datang ke sekolah. Guru tamu itu akan memberikan materi dari teknisi Panasonic hingga budaya kerja di perusahaan tersebut,"tukasnya.

Dalam kelas khusus ini juga diharapkan ada peningkatan mutu sumber daya manusia SMK Negeri 2 Kota Bekasi, yang meliputi keterampilan peserta didik dalam bidang IPTEK melalui praktik kerja industri sekaligus mengikuti uji kompetensi.

"Saya berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh peserta didik. Karena perjuangan untuk sampai ke titik tersebut bukan soal yang gampang prosesnya cukup lama karena harus melalui berbagai seleksi ketat agar menjadi kelas unggulan industri," ungkapnya. (Advertorial)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT