Peningkatan Kasus Positif Masih Tinggi Lewati 400, Angka Kematian Terus Menurun

Minggu 28 Nov 2021, 08:00 WIB
Secara nasional peningkatan kasus positif masih tinggi lewati 400, angka kematian terus menurun. (Foto/biropers)

Secara nasional peningkatan kasus positif masih tinggi lewati 400, angka kematian terus menurun. (Foto/biropers)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Secara nasional peningkatan kasus positif masih tinggi lewati 400, angka kematian terus menurun.

Per hari Sabtu (27/11/2021) mereka terpapar Covid-19 bertambah 404 kasus, sehingga secara keseluruhan mereka yang terinfeksi ada 4.255.672.

Demikian pengumuman dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tentang perkembangan kasus Covid-19 per hari Sabtu (27/11/2021).

Angka kematian akibat Covid-19 terus menurun, per hari Sabtu (27/11/2021) bertambah 11 kasus, total mereka yang wafat 143.807.

Pasien sembuh juga terus meningkat per hari Sabtu (27/11/2021) bertambah sebanyak 260, mereka yang sembuh keseluruhan ada 4.103.639.

Per hari Sabtu (27/11/2021) Satgas juga mengumumkan adanya tiga provinsi yang mengalami penambahan kasus positif di atas 50.

Tertinggi DI Yogyakarta dengan penambahan 68 kasus, kemudian Riau bertambah 62 kasus dan DKI Jakarta bertambah 54 kasus.

Satgas dalam keterangannya juga mengimbau masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan, 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun air mengalir) untuk mencegah penularan Covid-19.

Sebelumnya dr. Reisa Broto Asmoro yang juga selaku Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru mengingatkan dan mengajak untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga kenaikan kasus Covid-19 dengan tetap taat protokol kesehatan.

Lihat juga video “Legenda Bulu Tangkis Indonesia Verawaty Fajrin Wafat, Jenazah Dimakamkan di TPU Tanah Kusir”. (youtube/poskota tv)

"Tetap taat prokes, terutama 5 M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” ucap Reisa dalam keterangannya secara daring Jumat sore (26/11/2021) di Kantor Presiden, Jakarta.

Menurut Reisa, penurunan mobilitas dan pembatasan perayaan Hari Natal 2021 dan perayaan Tahun Baru 2022, akan menjadikan potensi kerumunan jauh lebih rendah, dan pada akhirnya memutus transmisi dan menutup ruang bagi Covid-19 merajalela lagi. (johara)

Berita Terkait
News Update