SERANG, POSKOTA.CO.ID - Kasihan nian keponakan yang terbelakang mental ini. Di bawah ancaman, ia dinodai oleh pamannya sendiri.
Sebagai seorang paman, Edi Junaedi (39) sudah sepantasnya melindungi ponakannya, terlebih anak dari kakaknya ini dalam kondisi keterbelakangan mental.
Namun entah apa yang ada dibenaknya sehingga buruh serabutan ini tega menodai ponakannya.
Padahal isteri tersangka yang sudah dikaruniai 2 anak, tidak pernah menolak jika tersangka ingin melampiaskan nafsu syahwatnya.
Dari sisi ekonomi pun, keluarga Edi dibilang cukup karena memiliki warung kelontong di bagian rumahnya.
"Hanya sekali memperkosa ponakannya dan saya mengaku khilaf karena tergoda dan tidak kuat menahan syahwat," aku Edi.
Ketertarikan Edi lantaran hampir setiap hari kerap memandangi ponakannya setiap habis mandi.
Karena ponakannya memiliki keterbelakangan mental, tersangka Edi akhirnya timbul niat jahat ingin menikmati tubuh ponakannya.
"Awal saya berpikir niat jahat itu tidak akan terbongkar lantaran ponakan saya tidak seperti wanita normal lainnya," kata Edi.
Di bulan Nopember sekitar pukul 05:30, ketika isteri tersangka sedang berbelanja keperluan warung dan dua dua anaknya masih tertidur, tersangka lalu masuk ke kamar korban. Dengan terus terang tersangka minta dilayani layaknya suami isteri.
Lantaran mendapat ancaman akan dipukuli, korban yang semula menolak akhirnya hanya bisa pasrah saat melampiaskan nafsu bejadnya.