JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Masyarakat semakin dibuat penasaran dengan perkembangan kasus pembunuhan sadis yang menewaskan
ibu dan anak di Subang Jawa Barat.
Bukan tanpa alasan, karena sudah memasuki hari ke 100 kasus pembunuhan Subang itu belum kunjung terungkap.
Namun keingintahuan itu nampaknya akan segera terjawab, pasalnya polisi mengatakan sudah mengantongi identitas tersangka yang segera diumumkan dalam kurun waktu dekat.
Pihak kepolisian juga menyebut bahwa data forensik terkait pembunuhan sadis yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, sudah dinyatakan lengkap.
Fakta baru itu diungkapkan oleh Ahli Forensik Mabes Polri Kombes Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti dalam unggahan YouTube Denny Darko.
"Proses identifikasi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang memang membutuhkan waktu lama, sebab kasus ini berbeda dengan kasus lainnya," katanya, seperti dikutip poskota, Kamis (25/11/2021).
Hastry menjelaskan, meski pihaknya sudah mengambil puluhan DNA yang ada di lokasi pembunuhan sadis di Subang, namun proses pemeriksaan DNA yang lama dipicu tidak adanya data pembanding pada kasus tersebut.
"Kalau darah itu kan cepat ngambil pemeriksaan DNA-nya, tiga hari bisa selesai. Tapi kalau yang di benda mati, misalnya dari baju. Darah yang di baju itu lama," terangnya.
Kemudian, Hastry membeberkan temuan sidik jari yang ada pada rokok, kursi, pintu mobil, juga menjadi kunci penting yang bisa menguatkan hasil DNA. Sehingga wajar saja jika lama karena banyak sampelnya.
"Yang kita ketahui TKP Subang agak sedikit kacau ya, sudah terkontaminasi karena banyaknya orang yang masuk ke TKP tanpa diketahui dari penyidik," katanya.
Pemeriksaan DNA di puntung rokok, sambung Hastry, membutuhkan waktu satu bulan untuk mengungkap dan memperoleh hasilnya. Karena
penyidik berusaha mencocokkan DNA tersebut dengan waktu kematian kedua korban. Itulah mengapa prosesnya begitu lama dan harus dilakukan secara berulang-ulang.
"Kita bandingkan dengan properti atau sisa rokok yang lain, apakah ini lama sehari dua hari karena rumah tersebut telah banyak didatangi
orang-orang dari luar," ungkapnya.
"Yang paling baru ini DNA siapa? Sesuai apa nggak dengan waktu kematian, sesuai nggak dengan kejadian waktu itu. Nah di situ lah lamanya," sambung Hastry.

Polisi Tetapkan Tersangka Pembunuhan Subang Usai Hasil Autopsi Ulang Keluar (Tangkapan layar/YouTube Yuherda Production)
Ia menjelaskan, ada cara lain untuk mengungkap calon tersangka dengan melihat dari cara merokoknya. Menurut Hastry identifikasi melalui putung rokok bisa mengetahui bagaimana profil orangnya.
"Saya kasih bocoran profile orang merokok berbeda, bisa satu putung rokok habis, bisa sampai tiga perempat saja, bisa juga dilihat dari cara memegangnya seperti apa," katanya.
Hastry menambahkan, profiling cara memegang rokok dan menghabiskan rokok dari saksi penting untuk mengungkap pelaku pembunuhan sadis ibu dan anak di Subang.
Sehingga, kuat dugaan Hastry menyebut pelaku pembunuhan sadis ibu dan anak di Subang berjumlah lebih dari satu orang. (tha)