Kemenperin Bidik Kontribusi Industri Tembus 18 Persen Tahun 2021

Rabu 24 Nov 2021, 14:33 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.(Humas Kemenperin)

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.(Humas Kemenperin)

Guna menjaga dan meningkatkan kontribusi ekspor manufaktur, Agus menegaskan, berbagai kebijakan dan insentif telah dikeluarkan oleh pemerintah.

Salah satunya adalah kebijakan substitusi impor 35% pada tahun 2022 yang digulirkan oleh Kemenperin dengan dengan prioritas pada industri-industri dengan nilai impor yang besar pada tahun 2019.

“Di dunia ekonomi, industri orientasi ekspor dan substitusi impor sesungguhnya merupakan dua konsep yang berbeda, tetapi saya lihat keduanya memiliki korelasi positif yang kuat. Untuk bisa berorientasi pada ekspor, industri harus tumbuh dengan baik dan berkembang dalam lingkungan ekonomi yang sehat,” jelasnya.

Menurut Agus, lingkungan sehat bagi industri unuk tumbuh tidak dapat tercipta di tengah gempuran impor yang tak terkendali.

Kebijakan substitusi impor merupakan salah satu instrumen pengendalian impor sehingga memberikan kesempatan bagi industri dalam negeri untuk tumbuh berkembang dan meningkatkan daya saing sampai mereka mapan dan mampu bertarung di persaingan global.

“Substitusi impor juga mendorong peningkatan utilitas industri domestik, peningkatan investasi, dan utamanya akselerasi program hilirisasi. Kebijakan susbstitusi impor secara perlahan juga membuka ruang untuk menghasilkan produk-produk hilir substitusi impor,” pungkasnya.(tri)

Berita Terkait
News Update