Wow Mantap! Pemerintah Segera Memakai Vaksin Produksi Dalam Negeri

Selasa 23 Nov 2021, 08:18 WIB
Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay. (foto: dok pribadi)

Anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay. (foto: dok pribadi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Pemerintah untuk segera menggunakan vaksin produksi dalam negeri, karena kebutuhan vaksinasi sangat besar dan ini bakal menyerap anggaran yang begitu besar.

Demikian disampaikan Saleh Partaonan Daulay, Anggota Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa (23/11/2021). "Apalagi disebut-sebut dengan  adanya rencana booster vaksin, tentu kebutuhan vaksin sangat besar," tutur Saleh.

Ia menjelaskan apalagi vaksin dalam negeri  sudah ada yang mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Anggota DPR dari daerah pemilihan Sumatera Utara II ini menambahkan dalam rapat dengar pendapat di DPR kemarin mengenai pembahasan vaksinasi, sempat ditanyakan juga mengenai progres vaksin produksi dalam negeri.

"Saya dengar, telah ada vaksin produksi dalam negeri yang telah mendapatkan EUA dari BPOM. Nah, ini kan peluang besar untuk memenuhi kebutuhan vaksin secara nasional," papar Saleh.

Ketua Fraksi PAN ini menjelaskan kalau sudah mendapatkan EUA, berarti vaksin tersebut telah melewati seluruh tahapan riset yang ketat, termasuk sejumlah uji klinis yang dipersyaratkan. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan.

Ia mengutarakan ada beberapa alasan mengapa penggunaan vaksin produk lokal ini mendesak. Pertama, Indonesia harus benar-benar berdaulat dalam hal pemenuhan kebutuhan vaksin Covid-19. Sejauh ini, Indonesia telah banyak menghabiskan anggaran untuk membeli vaksin dari negara lain.

"Kita memakai produk lokal, maka anggaran yang cukup besar itu tidak lari ke luar negeri. Selain pajak, anggaran tersebut diyakini juga bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan roda perekonomian kita," papar dia.

Kedua, kebutuhan vaksin dalam negeri akan sangat besar mengingat adanya rencana pemerintah untuk memberikan booster ketiga pada awal tahun 2022. Menurut penjelasan Kementerian Kesehatan kalau semua target sasaran dijangkau, masih dibutuhkan ratusan juta dosis vaksin.

"Kebutuhan vaksin ini akan terus berlanjut apalagi disebutkan efektivitas vaksin hanya 6 bulan. Setelah itu, dibutuhkan suntikan dosis baru lagi. Kalau ini terus berlanjut, tentu akan sangat berat jika kita terus berharap dari negara lain," ujarnya.

Ketiga, masyarakat kelihatannya lebih antusias memakai vaksin produk dalam negeri. Selain kecintaan pada produk dalam negeri, mereka juga lebih percaya pada khasiatnya. "Presiden Jokowi selama ini selalu mendukung pemakaian produk dalam negeri, termasuk vaksin," Saleh menjelaskan. (johara)

Berita Terkait

News Update