JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kurangi lokasi rawan banjir, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur berencana melakukan percepatan pembebasan lahan di sejumlah titik di bantaran Kali Ciliwung dan Kali Sunter.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kota (Sekko) Jakarta Timur, Fredy Setiawan. Ia menilai salah satu penyebab munculnya banjir di sejumlah permukiman warga lantaran minimnya turap di lokasi rawan banjir.
"Terkait yang masih bocor (banjir) di wilayah-wilayah, itu perlu diturap. Perlu pembebasan lahan," kata Fredy saat ditemui di Terminal Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, belum lama ini.
Adapun sejumlah wilayah di bantaran kali yang menjadi target pembebasan lahan seperti kawasan Cipinang Muara, Cipinang Melayu, dan Pondok Bambu.
Fredy menambahkan jika proses pembebasan lahan tersebut akan dipercepat.
"Memang ada beberapa spot yang memang harus dibebaskan. Itu juga sudah dirapatkan oleh Sekda dan malam ini (Senin, 23 November) supaya ada percepatan," ujarnya.
Fredy pun mengatakan, sejumlah wilayah bantaran kali yang akan terkena pembebasan lahan mayoritas sudah didirikan rumah warga.
"Ya ada dong. Ada rumah warga. Pinggir Kali Sunter. Itu harus dibebaskan lahannya, itu kan tanahnya masyarakat," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Fredy mengklaim bahwa Pemkot Jakarta Timur sudah melakukan beragam upaya untuk meminimalisir dampak banjir seperti membuat sumur resapan, keruk lumpur, serta pembangunan embung dan waduk.
"Kalau di Kali Sunter hulunya sudah 165 cm, daerah Cipinang Melayu lebih dari 2 meter. Kenyataannya kemarin cuma 15 sentimeter. Tinggal disedot sama Damkar enggak sampai 6 jam sudah surut," ucap Fredy.
Fredy pun menyampaikan, Pemkot Jakarta Timur berhasil mengurangi titik rawan banjir yang semula 65 titik menjadi 16 titik.