Gawat! Isu Pembubaran MUI Semakin Panas, Wapres Ma'ruf Amin Akhirnya Buka Suara

Selasa 23 Nov 2021, 20:58 WIB
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, bukan rumahnya yang dibakar tapi ya tikusnya. (Foto/setwapres)

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, bukan rumahnya yang dibakar tapi ya tikusnya. (Foto/setwapres)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Belakangan ini isu pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) semakin panas.

Hal itu terus digaungkan akibat adanya oknum anggota MUI yang diduga terlibat aksi terorisme.

Hal ini berawal dari adanya penangkapan tiga orang terduga teroris yang disinyalir menjadi anggota Jamaah Islamiyah (JI).

Di antara ketigas tersangka yang diamankan, terdapat seorang anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

Mengenai hal itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin akhirnya berikan tanggapan mengenai isu pembubaran MUI.

“Akhir-akhir ini itu banyak atau ada sekelompok yang menginginkan supaya MUI itu dibubarkan. Seperti banyak jawaban yang diberikan oleh para tokoh masyarakat, pimpinan ormas, pimpinan negara, tuntutan itu memang sangat tidak rasional. Saya sependapat itu dengan pendapat para tokoh itu,” ungkap Wapres dalam keterangan persnya, Jakarta, Selasa (23/11/2021).

Wapres menilai, apabila ada masalah di dalam sebuah organisasi, maka yang harus segera dibenahi adalah masalahnya bukan organisasinya.

“Jangan karena satu orang, namanya penyusupan di mana-mana ada penyusupan itu. Jadi, bukan rumahnya yang dibakar tapi ya tikusnya itulah,” tegas Wapres.

Contoh beberapa wujud nyata komitmen MUI dalam pemberantasan terorisme, mulai dari pembuatan fatwa hingga menginisiasi dibentuknya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme  (BNPT).

“Dalam kaitan dengan soal terorisme, saya kira MUI pagi-pagi sudah membuat fatwa tentang terorisme sebagai Tindakan yang haram dan tidak termasuk jihad. Fatwa inilah kemudian yang dijadikan sebagai rujukan, referensi dari berbagai upaya penanggulangan dan pemberantasan terorisme. Dan MUI tidak hanya membuat fatwa, tapi juga membuat lembaga yang menanggulanginya, namanya Tim Penanggulangan Terorisme (TPT), yang ketuanya juga saya sendiri. Saya sendiri yang mengetuai itu,” ujarnya.

Wapres menegaskan ia mendukung dilakukannya penegakkan hukum yang adil dan sesuai ketentuan terhadap siapapun yang melakukan tindak kejahatan, termasuk terorisme.

“MUI mendukung supaya penanggulangan atau penindakan terhadap mereka yang terlibat terorisme. Siapapun dia. Walaupun itu misalnya anggota pengurus MUI, kalau dia teroris ya harus (dihukum),” ujarnya.

Peneliti Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Okky Tirto M. Hum mengatakan, peristiwa penangkapan tiga orang yang diduga terlibat jaringan teroris beberapa hari lalu menampar publik cukup keras.

Pasalnya, di antara tiga nama yang ditangkap Densus 88 tersebut (Farid Okbah, Anung Alhamat, Ahmad Zain Annajah) ada nama anggota MUI.

"Ahmad Zain Annajah tercatat sebagai pengurus komisi Fatwa MUI. Berbagai opini mengemuka. Ada yang bernada vonis kilat agar MUI dibubarkan. Ada juga yang beranggapan bahwa jangankan MUI, bahkan instansi negara pun tak lepas dari kemungkinan 'masuk angin' terkait radikalisme dan terorisme," kata Okky Tirto, Minggu (21/11/2021).

Berita Terkait
News Update