Bahkan, Anggi menambahkan, pihaknya sempat bertemu dengan kuasa hukum perusahaan untuk dilakukan mediasi. Namun, kata Anggi hal tersebut terbuang percuma, lantaran hasil mediasi buntu.
"Proses damai yang akan dilakukan baik oleh pihak prinsipal dan para suami ini, terhadang kendala. Kendalanya di wilayah teknis saja, tidak ada kesepakatan angka," ucap dia.
Sementara, salah satu suami dari seorang karyawan berinisial ME berharap bekas kasih pihak perusahaan. Apalagi dirinya memiliki seorang balita yang saat ini kian merindu dengan sang ibu.
"Anak saya 3 tahun, masih kecil. Setiap hari nanyain ibunya dia bilang kangen sama ibunya," jelasnya.
Bahkan dia mengaku sang anak kian sakit akibat tidak bertemu dengan ibunya. Dia berharap pihak perusahaan bisa berlapang hati menyikapi persoalan ini.
"Kami mau tanggungjawab. Tolong selesaikan ini secara musyawarah. Anak kami sering sakit ingin ketemu ibunya," tukasnya. (Muhammad Iqbal)