ADVERTISEMENT

Tegas! MUI DKI Bantah Pembentukan Tim Mujahid Siber untuk Anies Terkait Dana Hibah Rp10,6 Miliar

Minggu, 21 November 2021 12:20 WIB

Share
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Ops Zebra 2021 di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/11/2021). (foto: Poskota/Ahmad Tri Hawaari)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri Ops Zebra 2021 di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/11/2021). (foto: Poskota/Ahmad Tri Hawaari)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ramai isu Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, membentuk  tim Mujahid siber untuk menangkis berita hoaks bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta Munahar Muchtar, dengan tegas membantah tudingan dari oknum yang menyebut pembentukan tim mujahid siber terkait dengan dana hibah yang diberikan Pemprov DKI sebesar Rp10,6 miliar.

"Kalau mereka selalu mencari kesalahan pak Anies kita angkat kebaikan kebaikan Anies. Biar seimbang berita itu. Jadi nggak ada hubungannya lah segala dihubungin dana hibah macam-macam nggak ada. Sama MUI itu mereka nggak paham," tegas Munahar saat dihubungi, Minggu (21/11/2021).

Munahar menyebut, pembentukan tim Mujahid siber merupakan bagian dari Amar Makruf Nahi Mungkar (perilaku kebaikan dan mencegah perilaku buruk).

Munahar mengatakan, salah satu tugas MUI DKI Jakarta adalah mencegah adanya upaya memecah belah anak bangsa melalui berita hoaks.

"Nah itu kan salah satu tugas Amar makruf nahi mungkar kita. Nah MUI salah satu tugasnya ber-amar makruf nahi mungkar. Siapapun dia kalau memang dia benar kenapa kita nggak bela," ujar Munahar.

Ia menekankan, tim Cyber yang dalam waktu dekat akan dibentuk, bertugas bukan hanya untuk melindungi Gubernur Anies dari serangan buzzer. Tetapi untuk melindungi semua pihak yang telah bekerja baik untuk kemajuan Jakarta, termasuk juga para ulama.

"Makanya kita membuat ini sekali lagi buat mengcounter berita berita hoaks mendukung siapa pun figur central di Jakarta yang berbuat untuk kebaikan kota dan warganya di Jakarta," tegasnya.

Menurutnya, serangan buzer di DKI Jakarta sudah sangat parah yang berpotensi memecah belah umat sehingga MUI perlu membentuk Mujahid Cyber.

"Ya udah sesuatu yang semuanya kita udah tahu lah, kalau kondisi parah itu tau lah," pungkasnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT