JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dalam menjalani masa pendekatan atau yang sering disebut PDKT ada hal yang harus diperhatikan loh.
Jangan sampai salah mengambil keputusan dengan menjalin hubungan dengan orang yang memiliki sifat tidak baik.
Dibanding kedepannya malah menjalani hubungan yang toxic, ada beberapa hal yang harus anda perhatikan sebelum PDKT.
Salah satunya adalah mengetahui 5 ciri-ciri sifat atau perilaku seseorang yang tidak baik bahkan bisa merugikan dalam hubungan, berikut rangkumannya:
Memiliki Perilaku Kasar
Jika si dia memiliki perilaku kasar ke orang lain bahkan ke kamu, wajib banget untuk kamu pikir-pikir lagi deh untuk lanjut. Karena dari awal saja ia sudah berperilaku kasar, bagaimana nanti jika sudah menjalani hubungan yang resmi. Pastinya kamu akan mengalami toxic relationship kedepannya dan mungkin saja akan terus parah kedepannya.
Jangan berpikir “ah nanti juga ia berubah, mungkin dia lagi kesal aja”. Susah untuk mengubah perilaku seseorang. Dan perlu dihindari juga orang yang tidak bisa menahan emosinya yang melakukan perilaku kasar atau mencaci maki jika sedang kesal atau marah.
Narsistik
Nartistik disini bukan orang yang suka berfoto dan mengunggahnya di media sosialnya. Namun orang yang selalu membangga-banggakan dirinya secara berlebihan, misalnya dengan membicarakan selalu pencapaian dalam perkerjaan, membicarakan besarnya gaji dan segala harta yang dia punya, membicarakan banyak orang yang suka dengannya, ataupun ia mengatakan suka berbagai dengan orang sekitarnya.
Memang ingin menunjukkan sisi baik kepada calon pasangan itu boleh, apalagi bangga terhadap pencapaian diri sendiri sangat bagus. Namun jika sampai berlebihan dapat membuat orang merasa ilfeel.
Dia akan merasa kamu akan paling beruntung mendapatkan dia. Padahal seharusnya dalam sebuah hubungan harus saling merasa beruntung memiliki satu sama lain.
Merendahkan Seseorang
Sama halnya dengan narsistik, ia merasa paling sempurna dibanding orang lain. Bedanya narsistik belum tentu merendahkan seseorang, ia hanya fokus membicarakan dirinya. Sedangkan merendahkan sudah tentu memiliki sifat narsistik, ia akan merasa lebih hebat serta lebih segalanya dari orang lain dan tidak sebanding dengan dirinya.
Misalnya “oh kamu cuma kerja di kantor kecil doang ya, kaya aku dong kerja di perusahaan besar gajinya udah 2 digit”. Tak jarang pelaku yang merendahkan orang lain akan mengatakan bahwa itu adalah sebuah becandaan saja “elah ga usah marah gitu kali, aku becanda doang kok. Ga usah baper gitu, kaku banget deh, mainnya kurang jauh nih”.
Padahal sudah menyakiti hati orang lain bahkan orang tersebut terang-terang akan mengatakan bahwa ia tidak suka dengan perkataan atau perilakunya. Tapi tetap saja ia merasa ia tidak salah.
Suka Membanding-bandingkan
Si dia suka membanding-bandingkan kamu dengan mantannya atau temannya. Dia membandingkan kamu dengan orang lain baik itu kelebihan kamu atau bahkan kekurangan kamu. Misalnya “kamu lebih baik yah dibanding mantan aku” atau “masakan kamu ga seenak temanku ya, temenku jago banget loh masaknya”.
Membanding-banding bukanlah hal yang baik, karena semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bisa saja sewaktu-waktu ketika ia menemui orang yang lebih baik dibanding kita, ia akan membanding-bandingkan diri kita dengan orang itu.
Suka Mengontrol
Perlu diwaspadai juga orang yang suka mengontrol diri kita. Mulai dari cara berpakaian, membatasi pertemanan kita, bahkan mengatur apa saja yang boleh kita makan.
Baru PDKT saja sudah mengontrol kehidupan kita, gimana nanti kalau sudah resmi dalam suatu hubungan? Duh engga bisa bayangin deh.
Tidak Bisa diajak Berkomunikasi
Kunci utama dalam sebuah hubungan yang lancar yaitu berkomunikasi dengan baik. Jika dari awal ia tidak bisa diajak berkomunikasi, kedepannya akan kesulitan untuk menjalani hubungan. Misalnya ia tidak mau menyelesaikan permasalahan yang terjadi dan malah memilih diam atau malah menghindar ketika diajak berdiskusi perihal tujuan hubungan. (Ajeng Puspita Anggrainy)