JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Memiliki hewan peliharaan menggemaskan tentu pasti ada saja isu-isu yang bisa buat kita ketar-ketir, terutama mitos tentang kucing yang mengkhawatirkan.
Namun bagi kalian yang menyukai kucing apakah sudah mengetahui bahwa hewan menggemaskan ini memiliki beragam mitos yang beredar?
Lantas, apa saja mitos yang sering sekali kita temukan pada seekor kucing?
Yuk disimak biar nggak was-was dan tahu apakah itu benar adanya atau hanya isu semata.
Kucing Memiliki 9 Nyawa
Pasti dari kalian sering mendengar bahwa kucing memiliki 9 nyawa. Ternyata, mitos ini sudah lama adanya bahkan sejak zaman Mesir Kuno.
Namun tak ada yang mengetahui bahwa bagaimana dan dimana awal mula mitos ini muncul, yang jelas mitos ini diyakini para peneliti yang mengatakan bahwa kucing mampu hidup bertahan dalam waktu yang lama, artinya usia kucing yang bisa bertahan hingga puluhan tahun.
Tidak Boleh Memotong Kumis Kucing Karena Berfungsi Sebagai Keseimbangan Tubuhnya
Seperti yang diketahui, kucing memiliki kumis yang panjang dan mitosnya jika kita memotong kumis mereka akan mengalami kesulitan dalam menjaga kondisi tubuhnya.
Mitos tersebut benar adanya karena dari data yang didapat, kumis yang dimiliki kucing bisa memperlihatkan kondisi fisik kucing, selain itu kumis pada kucing bisa menjadi pelengkap indera penglihatan yang kurang baik, serta menangkap getaran sekitar.
Menabrak Kucing Menyebabkan Hidup Sial
Mitos ‘tabrak kucing bikin sial’ mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita, karena ketika ada orang yang menabrak kucing tentu banyak orang yang langsung mendekati penabrak dan meminta untuk menguburnya menggunakan pakaian yang digunakan mereka ketika menabrak kucing tersebut. Dan jika dibiarkan begitu saja, maka bersiaplah untuk menghadapi kesialan hidup yang akan menimpa penabrak.
Tak sedikit yang mengatakan bahwa mereka tidak sengaja menabrak kucing di jalan, hal ini dikarenakan kucing yang tiba-tiba berlari kencang disaat kendaraan melintas sehingga membuat pengendara terkejut dan ada juga yang mengatakan kalau tabrak kucing ini terjadi karena kelalaian pengendara, sebab ketika pengendara sedang menyetir dalam kecepatan kencang, tetapi kucing berjalan ke tengah jalan sehingga banyak pengendara pun tak bisa melakukan kendali lebih.
Namun apapun penyebab dan disamping mitos yang beredar, sebagai manusia yang memiliki akal sehat sudah sepatutnya bertanggung jawab atas tindakan yang telah diperbuat dan jangan mengebut ketika membawa kendaraan, karena kita tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi ditengah perjalanan.
Bulu Kucing Penyebab Wanita Tidak Bisa Hamil
Kucing memang dikenal memiliki bulu yang mudah rontok apabila tidak dilakukan perawatan dengan baik dan benar.
Mitos bahwasanya wanita yang memiliki kucing susah mendapatkan keturunan. Namun faktanya, menurut penelusuran data tidak ada kaitannya antara penyebab kemandulan wanita yang disebabkan oleh bulu kucing.
Hanya saja, besar kemungkinan jika kebersihan kucing tidak dirawat dengan baik akan memicu parasit toksoplasma yang biasa ditemukan dari kotoran kucing.
Oleh sebab itu, jaga dan rawatlah kucing kalian dengan sebaik mungkin agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Kucing Hitam Bisa Membangkitkan Mayat
Mitos mengenai orang yang sudah mati (mayat) bisa hidup kembali jika dilangkahi kucing hitam memang sudah banyak diketahui, terutama di Indonesia.
Tetapi menurut penelusuran data, hal ini tidak benar adanya karena sejauh ini belum ada bukti nyata. Seperti yang diketahui, kucing hitam memang lebih dikenal karena hal ‘mistis’ sehingga bisa dikatakan bahwa kucing hitam ini dijadikan sebagai perantara makhluk yang tak bisa dilihat dengan kasat mata.
Jadi gimana? apa kamu masih percaya akan mitos yang beredar? Perlu yang diketahui, mitos tak selalu benar adanya, karena mitos hanya suatu hal yang dipercayai sejak zaman dahulu tanpa adanya kajian ilmiah.
Memang kita sulit melepaskan rasa percaya atas hal-hal yang sudah dipercayai sejak dahulu, namun perlahan kita pasti bisa untuk mengubah pola pikir tersebut dengan membaca seputar fakta-fakta dilain sisi mitos yang ada, ataupun jika menyanggupi, bisa melakukan studi pengujian atas mitos yang beredar. (Risca Cahyani Agustin)
