BOGOR, POSKOTA. CO.ID -Tewasnya seorang mahasiswa akibat gigitan ular berbisa, membuat Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadikan pelajaran berharga.
University yang konsern mengidentifikasi keanekaragaman flora dan fauna (mamalia, burung, amphibia dan reptilia) itu telah melakukan berbagai upaya pencegahan.
Sejauh ini IPB University telah mengidentifikasi keberadaan jenis-jenis satwaliar termasuk ular dan telah menerapkan protokol keamanan untuk beberapa titik yang berpotensi terjadi serangan satwa liar seperti ular dan monyet ekor panjang.
Upaya ini dilakukan dalam rangka menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh warga IPB University dalam menjalankan aktivitas akademiknya.
Hal tersebut diungkap Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University, Dr Drajat Martianto. Ia mengatakan, kejadian mahasiswa meninggal di kebun karena digigit ular yang terjadi beberapa hari lalu adalah baru pertama kali terjadi.
Dr Nyoto Santoso, Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (KSHE) IPB University menerangkan, Kampus IPB Dramaga, Bogor yang luasnya sekitar 250 hektar masih banyak memiliki areal berhutan.
"Ada sekitar 20 hektar di kampus Darmaga bagian belakang (Taman Hutan Kampus) dan sekitar 10 ha areal berhutan untuk Arboretum yang masih berbentuk hutan lebat dan dihuni satwa liar,” ujar Dr Nyoto Santoso.
Ia mengaku, areal hutan bagian belakang tersebut menjadi rumah bagi berbagai satwa liar seperti landak, trenggiling, dan ular.
"Jika berkegiatan di hutan Taman Hutan Kampus bagian belakang itu, harus melakukan protokol ketat terkait dengan safety-nya,” terang Dr Nyoto.
Dosen IPB University itu menyarankan agar memakai sepatu boot, pakaian panjang serta pelindung kepala ketika memasuki kawasan hutan Taman Hutan Kampus.
“Kita harus meningkatkan protokol keamanan ketika berada di areal berhutan IPB University, baik itu sepatu, pakaian maupun penutup kepala,” tegas Dr Nyoto.