Tuduhan Bisnis PCR, Barikade 98 Bela Erick Thohir: Sekalian Dibongkar Siapa Paling Menikmati

Jumat 19 Nov 2021, 20:47 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Sekjen Barikade 98 Arif Rahman. (foto: ist)

Menteri BUMN Erick Thohir bersama Sekjen Barikade 98 Arif Rahman. (foto: ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sekjen Barikade 98, Arif Rahman menilai bahwa tudingan keterlibatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam jejaring bisnis Polymerase Chain Reaction I(PCR) merupakan bentuk fitnah dan penzaliman.

Menurut Arif, Erick Thohir justru tengah giat melakukan transformasi di BUMN. Sehingga, ia menegaskan, tidak mungkin pendiri Mahaka Group itu mencari keuntungan pribadi terkait tes PCR bagi pelaku perjalanan.

“Kalau dia niat bisnis dengan memanfaatkan posisi, tentunya tidak bisnis PCR apalagi melalui PT GIS yang kuotanya paling kecil. Dia kini mengelola ratusan BUMN dan anak perusahaannya juga mengelola dana PEN. Kalau niat ngegarong, tentu banyak peluang,” kata Arif, dalam keterangan yang diterima Poskota.co.id, Jumat (19/11/2021).

Arif Rahman pun menyampaikan dukungannya terhadap Erick. Menurutnya, kinerja Erick telah terbukti dan teruji dalam membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

“Dia tipe pembantu presiden yang patuh pada tugas dan kewajiban. Serta tidak neko-neko dan menghindari politik praktis,” ujar Arif.

Selain itu, Arif melanjutkan, kinerja BUMN justru meningkat di era Erick Thohir.

Sekadar contoh, kata Arif, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) pada 2020 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp326 miliar dengan capaian laba operasi mencapai Rp2,4 triliun. Krakatau Steel mampu meraih laba dari yang sebelumnya mengalami kerugian sejak 2012.

Lebih lanjut Arif memaklumi kalau Erick menjadi sasaran fitnah. Sebab, bersih-bersih yang dilakukan di BUMN membuat tidak sedikit orang kehilangan pendaringan haram.

"Pundi-pundi duit haram yang dikelola secara sembunyi-sembunyi dengan modus anak/ cucu BUMN mulai dilibas. Sejumlah praktik mega-korupsi di lingkungan BUMN dibongkar," bebernya.

Tak hanya itu, kata Arif, Erick juga melakukan bersih-bersih BUMN dengan membongkar direksi dan komisaris, serta menempatkan profesional. "Ini jelas mengganggu gerombolan pengasong politik. Termasuk, juga komisaris titipan yang mulai menyerang Erick dengan fitnah."

“Saya menyayangkan ada komisaris dari relawan yang ikut arus memframing ET  (Erick Thohir) dengan isu PCR. Kabarnya sih mereka kecewa, karena menjadi komisaris tak seindah mimpi mereka. ET menutup peluang komisaris bermain bisnis dan menekankan profesionalitas kerja,” kata aktivis 98 dari kampus Universitas Tarumanegara ini.

Berita Terkait
News Update