ADVERTISEMENT

Oknum PNS Bikin Pondok, Ternyata Untuk Mesum

Selasa, 16 November 2021 07:30 WIB

Share
Oknum PNS Bikin Pondok, Ternyata Untuk Mesum. (Kartunis/Nah Ini Dia/Ucha)
Oknum PNS Bikin Pondok, Ternyata Untuk Mesum. (Kartunis/Nah Ini Dia/Ucha)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

PONDOK di sini bukan tempat pendidikan santri, tapi pondok yang berarti rumah untuk peristirahatan. Tapi Hendri, 40, oknum PNS di Sumsel justru bikin pondok untuk ajang mesum bersama WIL-nya. Ny. Nety, 35, yang marah atas kelakuan suami, langsung membakar pondok mesum dan Hendri bersama doi kabur cari selamat.

Sementara PKS menganjurkan orang poligami, sesuai PP-10 PNS atau ASN istilah sekarang dilarang poligami. Soalnya punya dua istri cenderung jadi pembengkakan anggaran, dan bisa juga pembengkakan kepala dikemplang bini pertama. Gaji kecil tapi pengeluaran besar, hal ini bisa memicu tindak korupsi. Maka anggota Korpri dilarang keras poligami, karena gaji PNS memang kecil. Apapun kondisinya, bini satu harus disyukuri karena faktanya juga takkan habis dimakan rayap.

Sebagian orang termasuk Hendri warga Muara Beliti Kabupaten Musi Rawas, tidaklah puas dengan satu istri. Dia ingin nambah lagi sehingga ada sensasi di ranjang asmara. Ibarat nasi dalam piring, makannya diperlama. Beda dengan isteri lama, makannya bat bet......begitu saja, yang penting kebutuhan biologis tersalur.

Demi kebutuhan tersebut, diam-diam Hendri punya WIL. Untuk kencan dengan alasan untuk penghematan, dia membangun sebuah pondok di sebidang tanah miliknya. Pada waktu-waktu tertentu dia membawa WIL-nya ke sini dan ngetap olie sepuas-puas nya. Sayangnya, sejak ada sang WIL, bini yang di rumah ibarat tanaman jarang disiram sehingga kering kerontang.

Diam-diam Ny. Nety membentuk tim pencari fakta yang independen, dan menemukan hasil yang mengejutkan: oknum PNS itu sering membawa peremuan ke pondoknya. Meskipun demikian Nety mencoba diam, karena dia ingin menyaksikan anti klimaksnya. Dia ingin bikin pembalasan setimpal.

Seperti yang terjadi beberapa hari lalu, demi melihat suami berada di rumah itu, langsung siapkan bensin beserta korek apinya dan pondok itu dibakarnya. “Ketimbang jadi ajang maksiat, bakar sajalah....” katanya. Benar saja, Hendri bersama WIL-nya langsung keluar dan kabur menyelamatkan diri. Meski kemudian jadi urusan polisi, tapi Ny. Nety merasa puas.

Ini semua gara-gara tak pernah dipuaskan di ranjang. (GTS)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT