AS, POSKOTA.CO.ID – Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang telah mengalami penurunan dalam kasus dan rawat inap akibat Covid-19 sejak gelombang delta menyerang pada musim panas.
Namun, Covid-19 masih membunuh lebih dari 1.000 orang di AS setiap hari. Kasus baru masih berkisar sekitar 72.000 per hari.
Selain itu tingkat infeksi sebenarnya sedang tren di beberapa negara bagian AS, termasuk bagian dari Mountain West dan Northeast.
Pakar imunolog asal AS sekaligus kepala penasihat medis presiden untuk Covid-19, dr. Anthony Fauci merasa bersyukur dengan adanya tanda-tanda baik itu.
"Tentu saja, segala sesuatunya berjalan ke arah yang benar dengan berkurangnya kasus, rawat inap, dan kematian," kata Dr. Anthony Fauci, kepada Mary Louise Kelly dikutip dari laman NPR.
"Kecuraman defleksi tidak sebaik itu, katakanlah, sebulan yang lalu ... itu turun ke angka yang lebih rendah." tambahnya.
Akan tetapi Fauci dan beberapa pejabat negara lainnya khawatir libur musim dingin dan cuaca dingin akan segera membawa lebih banyak perjalanan dan pertemuan di dalam ruangan.
Dalam kondisi itu, Fauci meniali bahwa virus yang menyerang dari alat pernapasan akan lebih mudah menular.
Jadi pada tahap pandemi ini, apa tujuannya? Fauci menawarkan penilaian kualitatif.
"Kami mencari tingkat kontrol ... di mana tingkat infeksi, terutama karena vaksinasi, tetapi juga orang-orang yang mungkin telah terinfeksi dan memiliki tingkat perlindungan tertentu yang tidak mengganggu masyarakat seperti Covid- 19 wabah saat ini terjadi dengan kami," ucap Fauci.
Mengukur tujuan itu akan menjadi "multifase," katanya. Kematian dan rawat inap merupakan indikator penting, tetapi begitu juga jumlah infeksi dan begitu pula tingkat vaksinasi sebagai cara untuk membantu mencegah penyakit parah.
"Kami ingin melakukan semua hal di atas," imbuh Fauci.
Fauci mencatat bahwa negara tetap "perlu melakukan yang lebih baik" dengan tingkat vaksinasi remaja dan menunjukkan bahwa lebih dari 60 juta orang di AS telah memenuhi syarat untuk vaksinasi tetapi belum divaksinasi.
Di sisi lain, Fauci mengatakan "sesuatu yang menguntungkan kami" adalah kesempatan untuk menginokulasi sekitar 28 juta anak berusia 5 hingga 11 tahun yang memenuhi syarat untuk menerima vaksin minggu ini.
"Jadi saat kita memasuki bulan-bulan musim dingin dengan tantangan infeksi pernapasan yang lebih buruk di bulan-bulan musim dingin, kita bisa melewati ini jika kita benar-benar berusaha keras untuk membuat sebanyak mungkin orang divaksinasi," tuturnya.
Dia mendesak orang tua untuk memvaksinasi anak-anak mereka yang berusia 5 hingga 11 tahun, dengan alasan "kemanjuran yang sangat baik dan profil keamanan yang sangat baik."
"Saya akan memberi tahu orang tua: Meskipun kemungkinan kecil bagi seorang anak untuk mendapatkan hasil yang serius dari infeksi dibandingkan pada orang dewasa, terutama orang dewasa lanjut usia, itu bukan sesuatu yang sepele dengan anak-anak," tukasnya.
Dia juga mengomentari pengembangan pil anti-Covid yang dapat mengurangi tingkat keparahan infeksi.
Obat antivirus yang dibuat oleh Merck juga memenangkan otorisasi di Inggris pada hari Kamis.
Terlebih perusahaan farmasi Pfizer mengumumkan pada hari Jumat bahwa obat antivirusnya mengurangi risiko rawat inap atau kematian sebesar 89 persen dalam uji klinis.
"Hasilnya benar-benar sangat mencolok," papar Fauci tentang data Pfizer.
Namun, dia mengingatkan bahwa janji obat terapeutik bukanlah pengganti vaksinasi yang akan mencegah atau mengurangi infeksi sejak awal.
"Cara terbaik secara tradisional - tidak hanya dengan Covid-19, tetapi dengan infeksi apa pun - selalu, selalu lebih baik untuk mencegahnya daripada harus khawatir tentang mengobatinya," ucapnya menambahkan. (cr03)