Ajining Awak Soko Tumindak

Senin 15 Nov 2021, 06:00 WIB

Tak hanya di dunia maya, di alam nyata pun cukup banyak terlihat perilaku tidak beretika seperti anarkis yang kian kentara, cepat marah, emosi meluap – luap dan maunya menang sendiri yang tak jarang berujung pada tindak kekerasan hingga merenggut nyawa.

Persekusi oleh sekelompok orang terhadap kelompok lainnya, kriminalisasi lawan politik, tindak kejahatan dan kekerasan seksual di bawah umur, ikut mewarnai terkikisnya etika dan moral keadaban publik.

Debat politik di ruang publik yang menampilkan para elite, acap pula diwarnai saling menghujat, mencerca yang bersifat pribadi dan hampa substansi.

Nilai etika mulai tercabut dari akar budaya politik yang diajarkan para guru bangsa. 

Yang diperlukan sekarang adalah edukasi. Pendidikan moral di era kini menjadi penting seperti dikatakan pak Harmoko lewat ulasannya di kolom “Kopi Pagi”.

Tentu, moralitas jati diri bangsa Indonesia sebagaimana tercermin dalam nilai – nilai Pancasila dan UUD 1945.

Nilai – nilai moral dimaksud adalah kesopanan, kesantunan, keramahtamahan, saling menghargai dan menghormati serta  saling menyayangi.

Menjauhkan diri dari ucapan dan perbuatan yang cenderung mau menang sendiri, serta memaksakan kehendaknya kepada orang lain.  

Inilah moral bangsa Indonesia yang hendaknya teraplikasi dalam kehidupan sehari – hari, baik dalam dunia maya, lebih – lebih alam nyata. 

Selain jalur pendidikan, pendampingan orang tua dan keluarga, tak kalah pentingnya keteladanan para pejabat dan tokoh masyarakat untuk membangun generasi beretika dan bermoral.

Teladan pejabat bukan lewat doktrin, tetapi ucapan dan perbuatannya.

Satunya kata dengan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai- nilai luhur bangsa beretika, bermoral dan beradab.

Berita Terkait

Menuju SDM Unggul

Senin 29 Nov 2021, 09:39 WIB
undefined

Presiden Pilihan Rakyat

Kamis 09 Des 2021, 06:00 WIB
undefined

News Update