JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pemodalan bagi program OK OC (one Kecamatan, One for Center Enterprenuership) yang kini berubah nama menjadi Jakprenuer hanya mencapai 6 persen.
Padahal, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebelumnya menargetkan hingga 200 ribu.
Menanggapi rendahnya pencapaian itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria pun angkat bicara. Dikatakannya, bahwa ada tahapan atau proses untuk mencapai pemodalan program OK OC tersebut.
“Jadi kalau untuk pendaftar Jakpreunur sendiri itu, UMKM sudah 288 ribu. Dan itu sudah melebihi dari target 200 ribu, adapun untuk katagori pemodalan memang ada tahapannya, mulai dari terdaftar, bimbingan, pelatihan sampai nanti pemodalan,” ucapnya, Jumat (13/11/2021) malam.
Dalam kondisi pandemi ini, sambungnya, Ariza pun bersyukur para pelaku UMKM masih dapat terus bergerak, dan juga kegiatan kreativitas anak muda semua sudah mulai dapat ditampilkan.
“Karena itu kami minta masyarakat membantu mempromosikan produk-produk dalam negeri, produk UMKM. Tidak hanya mensosialisasikan, tapi juga ikut membeli untuk kepentingan ekonomi kita agar lebih tumbuh dan bergerak maju,” imbuhnya.
Mengenai rendahnya target pemodalan bagi pendaftar OK OC, politisi asal Gerindra ini pun menyebutkan ada persyaratan-persyaratan yang menjadi pertimbangan perbankan. Baiknya, peserta pun diharapkan mampu modal sendiri tanpa harus mengandalkan pinjaman perbankan.
“Mereka harus survive, tidak semua harus dimodalin. Mereka ada dengan modal sendiri, patungan, dengan keluarag dan kerabat sehingga dengan modal yang ada dimiliki nanti terus berkembang,” pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, OK OCE merupakan salah satu andalan program Anies Baswedan saat kampanye Pilkada DKI bersama Sandiaga Uno untuk membentuk 200 ribu entrepreneurs.
Pada tahun 2018, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 102 tahun 2018 yang mengatur tentang Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT) atau lebih dikenal dengan nama OK OCE. (deny)
.jpg)
