Soal SDN Kiara Payung yang Terancam Ditutup Warga, Kadisdik Kabupaten Tangerang Sebut Sudah Temui Titik Terang

Sabtu 13 Nov 2021, 08:13 WIB
Tim Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang meninjau SDN Kiara Payung yang terancam ditutup warga pemilik Lahan. (foto: iqbal)

Tim Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang meninjau SDN Kiara Payung yang terancam ditutup warga pemilik Lahan. (foto: iqbal)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Terkait adanya upaya penutupan kembali SDN Kiara Payung, Kampung Kayu Item, Kecamatan Pakuhaji, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang mengaku saat ini masih dalam proses.

Terkait SDN Kiara Payung yang terancam ditutup warga, Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang mengaku sudah ada titik terang dan untuk saat ini masih dalam proses penyelesaian.

Diketahui sebelumnya SDN Kiara Payung merupakan salah satu SDN di Kampung Kayu Item, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.

Sejauh ini SDN Kiara Payung berdiri berada di atas lahan milik warga sekitar, dan sempat disegek pemilik, hingga ribuan siswa terlantar tidak bisa belajar.

Sampai saat ini SDN tersebut masih belum dibayarkan oleh Pemkab Tangerang. Hal tersebut sempat membuat ahli waris geram, apalagi pihak Pemkab Tangerang belum dapat membayarkan lahan tersebut. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Saifullah mengaku pada Kamis (11/11/2021) kemarin beberapa pihak sudah mengadakan pertemuan terkait persoalan ini. 

"Kemarin itu sebetulnya itu difasilitasi oleh Pemkab karena mau ganti rugi kan mesti ukur ulang, itu oleh tim BPN, Kejakssaan, Kepolisian pihak keluarga kecamatan, desa dan sekolah semuanya disaksikan oleh BPN," jelasnya saat dihubungi Poskota. 

Menurut dia lahan yang digunakan sekolah tersebut tidak sampai 5000 meter seperti yang telah dikatakan pihak ahli waris. 

"Menurut BPN, bangunan yang ada, gak sampe 3000. Iya , yang udah diserahin masyarakat ke makam segala macam begitu sama rumahnya keluarga besar ada beberapa rumah disitu," jelasnya. 

Setelah melakukan pengukuran ini, lanjut Kadis, nantinya Pemkab akan menunggu hasil tim penilai independen untuk menentukan harganya. "Oleh tim independen, nanti hasilnya berapa, begitu," ujarnya. 

Menurut dia saat pertemuan tersebut juga pihak ahli waris telah menandatangani nota pertemuan. 

Berita Terkait
News Update