JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Forum Warga Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan menilai, pembangunan sumur resapan di atas trotoar di sepanjang Jalan Raden Said Soekanto, kawasan Kanal Banjir Timur Duren Sawit, Jakarta Timur, salah lokasi.
"Saya bilang ini bukan menyerap air, sumur resapan-nya untuk menyerap dan buang-buang anggaran APBD DKI Jakarta 2021," ucap Tigor kepada wartawan belum lama ini.
Kata Tigor, jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta serius melakukan pembangunan sumur resapan, semestinya pembangunan itu tak dikerjakan mepet dengan musim penghujan.
"Kalau mau bener-bener, harusnya dari jauh-jauh hari, bukan November. Misal bulan Maret lah," ucapnya.
Bahkan Tigor mengatakan, pembangunan sumur resapan cukup dikerjakan warga, tak sampai menganggarkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
"Sumur resapan cukup warga lah yang bikin," kata Tigor.
Tigor menyampaikan, selama ini banjir seringkali menggenangi Jalan raya. Ia tak tahu alasan Pemprov DKI Jakarta membangun sumur resapan di atas trotoar.
"Kalau masalahnya A, harusnya bangun solusinya A, bukan B. Udah gitu salah lagi bangunnya kan. Ini tidak efektif, karena 'jaka sembung', enggak nyambung," ungkap Tigor.
Menurut Tigor, pembangunan sumur resapan di atas trotoar kurang pas. Sebab, letak trotoar lebih tinggi ketimbang Jalan raya. Selain itu, sumur resapan dibangun di samping KBT.
Sebelumnya dikabarkan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklarifikasi ihwal pembangunan sumur resapan di atas trotoar itu lewat akun Instagramnya, @arizapatria.
Hal tersebut guna menanggapi kritikan politikus Ferdinand Hutahahean soal adanya pembangunan sumur resapan itu.