ADVERTISEMENT

Kreatif! Guru Honorer di Kota Serang Sulap Karung Goni Jadi Peci

Jumat, 12 November 2021 12:28 WIB

Share
Nasrudin, seorang warga Kota Serang, Banten, secara kreatif menyulap karung goni menjadi peci. ( Luthfi)
Nasrudin, seorang warga Kota Serang, Banten, secara kreatif menyulap karung goni menjadi peci. ( Luthfi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Nasrudin, seorang warga Kota Serang, Banten, secara kreatif menyulap karung goni menjadi peci. Usaha mengubah karung goni menjadi peci dilakoni saat pertama kali Pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Ditemui di kediamannya di Kompleks Bukit Tirta Nirmala, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, Nasrudin mengaku awalnya iseng membuat peci dari karung goni. Aktivitasnya sebagai guru honorer di SMK YP Fatahillah 1 Kramatwatu, Kabupaten Serang, berkurang saat Pandemi karena belajar lebih banyak dilakukan secara daring.

Untuk mengisi waktu luang, Anas, panggilan akrab Nasrudin, iseng membuat peci dari karung goni. "Ketika belajar banyak di rumah setelah ngasih materi saya iseng buat peci," kata Anas, Rabu (10/11/2021).

Anas sengaja memilih karung goni sebagai bahan dasar pembuatan peci agar terlihat unik dan menarik. Untuk memasarkan produknya, selain promosi kepada teman juga dia pasarkan melalui media sosial miliknya di Facebook dan Instagram dengan nama aku Anas Al Lubab.

Karena pengerjaan peci dilakukan sendiri, maksimal Anas hanya mampu membuat 4-5 buah peci dalam sehari. Kendala yang dia hadapi adalah sulitnya mendapatkan karung goni yang masih dalam kondisi baik.

"Saya lebih sering mendapatkan karung honi dalam kondisi sudah rusak di sana sini. Terus karung goni juga sudah mulai langka sekarang," katanya. 

Bila beruntung mendapatkan karung goni yang baik, Anas dapat membuat empat peci dari satu karung goni. Namun bila tidak, hanya bisa membuat dua sampai tiga peci per karung.

Peci karung goni yang diproduksi Anas diberi label Pegon, akronim dari Peci Goni Nusantara. Dia berharap nama Pegon membawa hokki sehingga bisa menjangkau dan dinikmati semua orang di Indonesia.

Meski saat ini sudah mulai muncul produk serupa, Anas mengaku ada ciri khas pada peci yang dibuatnya. Di bagian atas peci terdapat lima lubang yang tidak hanya berfungsi sebagai sirkulasi udara melainkan juga memiliki makna.

"Lima titik di atas peci bermakna lima dasar Islam dan lima dasar Pancasila," kata Anas.

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Tri Haryanti
Contributor: Luthfillah
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT