Sering Mendadak Mulas Ingin BAB Saat Sudah Siap Berangkat Pergi? dr Tirta Jelaskan Penyebabnya: Gak Ngising Kondisi Genting!

Rabu 10 Nov 2021, 13:38 WIB
dr Tirta Bawa Kabar Baik Terkait Kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia (Foto: Tirta PengPengPeng/YouTube)

dr Tirta Bawa Kabar Baik Terkait Kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia (Foto: Tirta PengPengPeng/YouTube)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Sering kali kita mendadak merasakan mulas atau perut melilit saat sedang ingin berpergian.

Padahal, kita sudah dalam kondisi yang siap untuk pergi, mengenakan celana dan baju yang rapih plus memakai parfum terbaik.

Namun, terkadang ada saja yang mengganggu kesiapan yang sudah dilakukan itu, salah satunya ingin buang air besar alias BAB.

Ternyata secara medis, gangguan seperti itu memang sudah lumrah terjadi dan ada penyebab khusus yang mengakibatkan hal itu terjadi.

Baru-baru ini, seorang influencer dr Tirta menjelaskan mengapa seseorang bisa mendadak mulas saat sedang ingin berpergian.

Penjelasan mengenai hal itu dipaparkan secara rinci oleh dr Tirta lewat akun Twitter pribadinya pada Rabu (10/11/2021).

Menurut dr Tirta, hal seperti itu terjadi karena di usus mempunyai sistem saraf yang sangat berbelit yang dijuluki sebagai “otak kedua”.

Nama sistem saraf yang dimaksud adalah sistem saraf enterik atau enteric nervous system (ens).

“ENS ini bisa bersifat independent tanpa harus "disuruh2" otak pusat kita. Dalam dinding usus ENS ini diatur oleh 2 bagian : plexus myenteric ( auerbach ) dan plexus submucosal (meisnner),” cuit dr Tirta.

“Neuronnya sangat kompleks dan juga terpengaruh juga dengan aktivitas bakteri usus di sana. Saking kompleksnya inilah sampe dapet julukan otak kedua,” tambahnya.

Lanjut, dr Tirta mengatakan kalau ENS berpengaruh terhatap beberapa aktivitas pencernaan seperti selera makan atau bahkan mood seseorang.

Maka dari itu, apabila sedang memiliki perasaan yang kurang baik akan menjadi malas untuk makan. Hal itu karena ENS di usus ini yang bertanggung jawab.

“Bayangin, 1 aktivitas sepele, ngisinf, bab, berak, boker, itu diatur oleh sebuah aktivitas yg sangat rumit,” tulis dr Tirta.

“Maka bersyukurlah kamu kalo bisa kentut dan berak. Artinya aktivitas ususmu normal,” sambungnya.

Bahkan bukan hanya pada manusia dewasa saja, gangguan ENS ini bisa terjadi saat bayi.

Sebutan untuk anak bayi yakni megacolon congenial alias hirchspring disease artinya gangguan pembentukan sistem saraf pencernaan.

Akibat hal itu biasanya bayi tidak bisa BAB dan usus menjadi sangat besar lalu mengakibatkan perut menjadi menggelembung.

Pada orang dewasa, saat usus mengalami gangguan tidak bisa mengeluarkan feses bisa disebut dengan ileus

“Maka. Ngising itu penting. Ga ngising itu artinya kondisi genting. Jadi saat deg2an, panik, aktivitas saraf otonom itu juga akan terpengaruh berlebihan,” ujar dr Tirta.

10, 2021

“Nah karena usus juga terpengaruh, ya jadilah kita kebelet berak. Pada kondisi tertentu ada pasien yg sekali deg deg an bisa belasan kali bab nya. Nah ini dinamakan irritable bowel syndrome. Yakni gangguan pencernaan yg dipengaruhi oleh sistem saraf otonom,” imbuhnya menambahkan. (cr03)

Berita Terkait

Gaji Naik Oke, Sembako Naik No!

Rabu 10 Nov 2021, 13:40 WIB
undefined

News Update