ADVERTISEMENT

Kupas Tuntas, Menelisik Dinasti Dept Colletor dari Timur, Begini Sejarahnya

Selasa, 9 November 2021 18:55 WIB

Share
Ilustrasi proses penagihan dept colletor kepada debitur [Tangkapan layar akun youtube @Vice Indonesia/ist]
Ilustrasi proses penagihan dept colletor kepada debitur [Tangkapan layar akun youtube @Vice Indonesia/ist]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mengenal lebih dekat perihal dinasti penagih hutang atau dept Colletor dari tanah Timur. Bagaimana ceritanya?

Dept Colletor, Ferry Larasati menceritakan alasannya para perusahaan menggunakan jasa orang-orang timur. Karena fisik dan wajah orang-orangnya yang dianggap menakutkan.

“Orang ngasih pekerjaan kita, karena dia lihat kita punya fisik. (intinya) Gimana, kita mau datangin orang (debitur), kalu kitanya sendiri engga berani, ya kan,” Kaa Ferry dalam unggahan akun youtube @ViceIndonesia yang dilihat  Poskota.co.id, Selasa (9/11/2021).

Ferry juga menilai, orang-orang timur seperti Maluku atau ambon pada zaman dulu sangat dibutuhkan di Indonesia. Lantaran keberaniannya dalam menghadapi lawan-lawannya.

“Karena dahulu kala, orang maluku dipake, mau itu tentara atau apapun itu, kenapa? karena keberaniannya,” tuturya.

Ia menjelaskan pada zaman 1980 saat hukum tidak seketat ini. Mereka menggunakan cara kekerasan untuk mendapatkan kemaunnya.

“Tahun 80-an, hukum masih abu-abu, beda dengan 1998 hingga sekarang, setelah reformasi. (Dulu) ada yang masih pakai kekerasan, tapi ada yang pakai cara biacara saja. Kalau sekarang, engga bisa, piur berbicara saja” ungkap Ferry.

Dalam kesempatannya, Ferry menerangkan, bila orang-orang timur itu sebenarnya baik-baik.

Namun, karena fisik dan wajah dirinya yang dinilai seram, sehingga orang takut kepada kita.

Ia meminta kepada masyarakat, untuk menilai dirinya dari fisik luar.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT