Pemerintah Ambil Langkah Tegas! Terapkan Skrining Berlapis di Semua Jalur Masuk untuk Cegah Varian AY 4.2

Selasa 09 Nov 2021, 18:48 WIB
uru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (foto: satgas)

uru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (foto: satgas)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah mengambil langkah tegas untuk mencegah masuknya Varian Delta Plus AY 4.2 yang kini sudah masuk negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura.

Langkah pencegahan dilakukan dari berbagai sisi, baik melalui jalur darat, udara dan laut.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, pemerintah akan melakukan skrining pemeriksaan kesehatan berlapis untuk mencegah masuknya Varian AY 4.2.

"Skrining kesehatan berlapis ini mekanismenya telah diatur dalam surat edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 20 tahun 2021," papar Wiku dalam keterangannya secara daring dari Graha BNPB Jakarta, Selasa sore (9/11/2021).

Ia menjelaskan, tahapan skrining ketat dilakukan dengan rincian tahapan persyaratan dan skrining dasar di pintu kedatangan. Kedua melakukan entry test atau tes ulang terhadap pelaku perjalanan setelah kedatangan di pintu masuk.

"Ketiga melakukan karantina terhadap pelaku perjalanan tersebut yang durasi dibedakan antara yang sudah divaksin lengkap selama tiga hari, dan yang belum lengkap selama lima hari," tandas Wiku.

Keempat, tambah Wiku, exit test atau tes ulang kedua terhadap pelaku perjalanan setelah kedatangan.

"Bagi pelaku perjalanan yang wajib karantina tiga hari maka tes ulang dilakukan di hari ketiga," terang Wiku.

Ia menambahkan sedangkan mereka yang melakukan karantina lima hari, maka tes ulang di hari keempat sebelum melanjutkan perjalanan.

"Jika hasil tes kedua dinyatakan  negatif  perlu ditekankan bahwa pelaku perjalanan hanya boleh meninggalkan fasilitas karantina jika hasil tes PCR sudah keluar," pungkasnya.

Ia menambahkan sampai kini rata-rata hasil tes keluar antara 6 sampai 12 jam setelah spesimen diambil. "Komite Pemerintah adalah agar hasil keluar secepatnya mungkin. (johara)

Berita Terkait
News Update