SPPSI Jakarta Soroti Kelangkaan Solar Bukan Karena Kesalahan Produksi Semata, Tapi Ada Faktor Lain

Minggu 07 Nov 2021, 18:39 WIB
Ketua Umum SPPSI Jakarta, Muhamad Anis. (Ist)

Ketua Umum SPPSI Jakarta, Muhamad Anis. (Ist)

SPPPSI Jakarta: Kelangkaan Solar Bukan Karena Kesalahan Produksi Semata

SPPSI Jakarta Soroti Kelangkaan Solar Bukan Karena Kesalahan Produksi Semata, Tapi Ada Faktor Lain

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Serikat Pekerja Pertamina Seluruh Indonesia (SPPSI) Jakarta menyoroti fenomena kelangkaan bahan bakar solar.

SPPSI Jakarta menilai kelangkaan solar ini bukan semata-mata kesalahan dari Pertamina untuk memproduksi dan mendistribusikan solar.

"Melainkan juga terdapat faktor pada permasalahan kuota dan mekanisme penyalurannya," kata Ketua Umum SPPSI Jakarta, Muhamad Anis.

Anis lantas mengatakan, sesuai dengan Perpres No. 69 Tahun 2021 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, Pertamina mendapat penugasan dari Pemerintah selaku operator untuk mendistribusikan BBM ke seluruh pelosok tanah air. 

Pemerintah melalui BPH Migas telah menentukan kuota alokasi BBM subsidi yang dapat disalurkan kepada masyarakat, sehingga berapa pun kuota yang diputuskan oleh BPH Migas akan menjadi dasar bagi Pertamina untuk melakukan proses pendistribusian BBM subsidi kepada masyarakat.

"Bagi Pertamina yang mendapat penugasan sebagai operator, berapapun yang diputuskan oleh BPH Migas harus dipenuhi," kata Anis dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/11/2021).

"Bila Pertamina tetap menyalurkan BBM bersubsidi melebihi kuota, maka kelebihan jumlah kuota tersebut subsidinya tidak ditanggung oleh Pemerintah yang pada akhirnya dapat semakin memberatkan cash flow Pertamina" lanjutnya.

Terkait dengan cash flow, Anis juga meminta Pemerintah harus segera membayar piutang Pertamina kepada Pemerintah terkait subsidi dan biaya kompensasi BBM yang sudah hampir mencapai Rp100 Triliun agar tidak mengganggu cash flow Perusahaan.

Sebagaimana diketahui, kelangkaan solar bersubsidi di beberapa daerah telah berdampak pada terjadinya antrean panjang truk dan moda angkutan darat lain yang membutuhkan bahan bakar solar, sehingga arms distribusi logistik di berbagai daerah mulai terhambat. 

Berita Terkait

Usai Migor, Terbitlah Solar

Kamis 31 Mar 2022, 06:00 WIB
undefined

News Update