Tuntut Dilibatkan dalam Pengelolaan Limbah Plastik, Massa Lapbas Geruduk PT CAP

Jumat 05 Nov 2021, 17:02 WIB
Ratusan massa tergabung Laskar Pendekar Banten Sejati (Lapbas) Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di gerbang PT Chandra Asri Petrochemical (CAP), Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Jumat (5/11/2021). (foto: ist)

Ratusan massa tergabung Laskar Pendekar Banten Sejati (Lapbas) Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di gerbang PT Chandra Asri Petrochemical (CAP), Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Jumat (5/11/2021). (foto: ist)

CILEGON, POSKOTA.CO.ID - Ratusan massa tergabung dalam Laskar Pendekar Banten Sejati (Lapbas) Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di gerbang PT Chandra Asri Petrochemical (CAP), Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten, Jumat (5/11/2021). 

Dalam aksinya, massa Lapbas menuntut kepada PT CAP agar limbah plastik perusahaan dapat dikelola oleh mereka.

Aksi demonstrasi dilakukan sekitar pukul 10:30 WIB. Massa datang dengan berkonvoi kendaraan.

Saat tiba di pabrik kimia di Gunung Sugih itu, massa langsung melakukan orasi. Di sisi lain, aksi unjuk rasa mendapat pengawalan ketat dari personil Samapta Polres Cilegon.

Koordinator Aksi, Doddy Wijaya mengatakan, aksi demo dilakukan karena selama ini untuk bekerja sama dengan PT CAP dalam mengelola limbah sangatlah sulit. Lapbas berkeinginan agar limbah dapat dikelola sehingga ormas bisa berjalan.

"Keinginan kita satu, pertama ingin diberdayakan. Karena kita masyarakat pribumi untu masuk ke Chandra Asri sangat sulit. Kemudian kedua, tuntutan kami mengenai limbah, kalau organisasi itu akan berjalan jika ada uang kas," ungkap Doddy yang juga Wakil Ketua DPC Lapbas Cilegon.

Tonton juga video "Vanessa Angel dan Suami Dimakamkan Berdampingan di TPU Taman Malaka Jakarta Selatan". (youtube/poskota tv)

Ia mengatakan, upaya untuk membicarakan tentang pengelolaan limbah sudah dilakukan beberapa kali dengan perusahaan, namun tidak menemui titik temu.

"Bagaimanapun caranya Chandra Asri bisa mengakomodir kami. Membuka peluang untu kami. Kami ini membeli (limbah) bukan meminta," ungkapnya.

Saat aksi berlangsung, beberapa perwakilan dari Lapbas diundang untuk bermediasi dengan perusahaan. Belakangan diketahui mediasi antara massa aksi dan perusahaan tidak menemui titik temu alias dead lock.

Sekjen DPP Lapbas, Guntur mengungkapkan, pihaknya baru mengetahui selama ini pengelolaan limbah plastik dimonopoli segelintir pihak. Lapbas hanya ingin agar pengelolaan limbah dapat dikelola  bersama.

"Kami hanya ingin bekerjasama dan bermitra," terangnya.

Ia menuntut agar tuntutan massa aksi agar dapat dipenuhi. Bilamana tidak dipenuhi massa aksi tidak akan membubarkan diri.

"Kami menuntut hari ini harus ada keputusan. Kalaupun tidak ada keputusan, kita tidak akan bubarkan massa aksi," tegasnya. (kontributor banten/rahmat haryono)

Berita Terkait

News Update