Potong Kepala Ala Kapolri Sigit

Jumat 05 Nov 2021, 07:54 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (ist)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (ist)

Oleh Sutiyo, Wartawan Poskota

INSTITUSI Polri saat ini tengah jadi sorotan. Ini tidak lepas dari adanya sejumlah kasus yang dilakukan oknum polisi dan dianggap mencoreng citra kepolisian di masyarakat. Di antara kasus tersebut terekam lewat media sosial (medsos) dan sempat viral di tengah masyarakat.

Terakhir, kasus yang menarik perhatian masyarakat yakni soal anggota Polantas Polresta Bandara Soekarno–Hatta yang menukar sanksi tilang dengan meminta jatah satu karung bawang merah kepada sopir truk. Ulah ini membuat heboh jagad maya.

Tidak mengherankan jika Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo geram dengan tingkah laku anak buahnya di lapangan. Ia pun bertekat membersihkan institusinya dari oknum yang tidak baik tersebut.

Dalam arahan di penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30 dan Sespimen Polri Dikreg ke 61 di Lembang, Bandung, Jawa Barat, jenderal bintang empat ini akan ‘memotong kepala’ jika tidak becus membina ‘ekor’ alias anak buahnya.

Sigit menyebut ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala. Kalau pimpinannya bermasalah, bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan sehingga bawahannya akan meneladani. 

Apa yang disampaikan mantan Kabareskrim Polri ini pun benar-benar dilaksanakan. Terbukti, ia langsung mencopot satu kombes dan 6 AKBP yang sedang bertugas di satuan unit masing-masing karena dianggap tidak baik.

Pencopotan perwira polisi ini tertuang dalam surat telegram nomor ST/2279/X/KEP./2021 per tanggal 31 Oktober 2021 dan nomor ST/2280/X/ KEP./2021 tanggal 31 Oktober 2021. Kedua telegram itu ditandatangani oleh AS SDM Polri Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri.

Apa yang dilakukan Jenderal Listyo Sigit Prasetyo ini patut diapresiasi. Pasalnya, pencopotan ini merupakan bukti komitmen Kapolri terhadap pernyataannya. Komitmen ini guna melakukan perubahan menuju Polri lebih baik dan sesuai dengan konsep Presisi (Prediktif, Responsibilitas, dan Transparansi Berkeadilan).

Apalagi sejumlah perwira yang dicopot di antaranya menjabat Kapolres, yang berarti mempunyai anak buah dalam jumlah yang banyak mulai dari kasat, kapolsek, kanit dan lainnya.

Soal ‘ikan busuk mulai dari kepala’ menunjukkan kalau pimpinannya bermasalah, maka bawahannya akan bermasalah juga serta semangat dari konsep Presisi. Tindakan ini diakui Kadiv Humas Irjen Argo Yuwono untuk melakukan perubahan dan perbaikan menuju Polri yang lebih baik.

Berita Terkait

Audit Bisnis PCR

Rabu 10 Nov 2021, 05:57 WIB
undefined

Merindukan Tokoh Panutan

Kamis 11 Nov 2021, 06:24 WIB
undefined

News Update