JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemkot Jakarta Selatan (Jaksel) melakukan pengolahan sampah menjadi pupuk kompos dan budaya maggot (Black Soldier Flies/BSF).
Kedua program tersebut berada di wilayah Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Akademi Kompos disebut Wakil Walikota Jakarta Selatan Isnawa Adji merupakan implementasi dari kebijakan pemerintah untuk mengurangi sampah di hulu.
Sampah yang dihasilkan oleh warga dikatakannya sudah harus diurai di tingkat perumahan dan dipilah secara mandiri.
“Setiap wilayah mempunyai kewajiban mengurangi sampah pada sumbernya. Antara sampai 20-30 persen, nah di Jakarta Selatan yang mempunyai sampah 1.600 ton setiap hari punya target dalam pengurangan sampah," kata Wali Kota.
:Caranya bebas, melalui bank sampah, dibuat kompos, BSF atau Budi daya magot, tidak menggunakan kantong plastik dan memilah sampah,” ujar Isnawa Jumat (5/11/2021).
Ia menyebutkan banyak cara bagi warga agar bisa berkontribusi untuk pengurangan sampah ditingkat perumahan.
Seperti, dibuatkan kompos, BSF maupun dibuat eco enzyme. Dengan begitu, pemerintah terbantu untuk tidak mengirim sampah ke TPST Bantargebang.
“Diupayakan, sampah cukup habis di RT, di rumah , tanpa harus mengirim ke Bantargebang. Itulah yang menjadi target di setiap wilayah,” katanya.
Sementara itu, Amin menuturkan, untuk mengurangi pengiriman sampah ke Bantargebang merupakan tugas bersama dan butuh proses yang panjang.
Ia mengatakan, tahun lalu pihaknya mereduksi pengiriman sampah ke Bantargebang diangka 21 persen dari target 22 persen. Tahun ini lanjut Amin jajaranya mempunyai PR untuk mereduksi sampah diangka 30 persen.
Dengan program yang sudah dijalani pihaknya optimis bisa mereduksi pengiriman sampah. Salah satunya dengan budidaya maggot, yang pernah memecahkan rekor penguraian sampah hingga 600 kilogram dalam sehari.