JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Yudi Dimyati mengatakan, nasi kotak dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyebabkan 23 warga Koja mengalami keracunan dipastikan mengandung bakteri Escherichia Coli yang melebihi batas normal.
Hal itu berdasarkan hasil pengujian Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) terhadap sampel nasi kotak tersebut.
"Jadi bukan, kalau ada yang bilang kedaluwarsa, itu enggak. Enggak ada makanan kedaluwarsa," ujar Yudi, Rabu (3/11/2021).
Dikatakannya, penyebab nasi kotak yang berisi lauk tempe orek, telur balado dan sayur buncis mengandung bakteri Escherichia Coli, karena pengolahan makanan kurang maksimal.
"Kurang matang, begitu kan bisa. Karena kurang higienis ya. Kalau ada bakteri kan berarti kurang bersih saja, bukan kedaluwarsa karena di situ enggak ada makanan kemasan," kata Yudi.
Dipastikannya, pengujian sampel nasi kota PSI dilakukan oleh pihak Labkesda. Namun saat pengambilan sampel nasi kotak, pihak Puskesmas didampingi oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada Selasa (26/10/2021) lalu.
Lalu pada tanggal 29 Oktober, Labkesda telah mengeluarkan hasil pengujian sampel nasi kotak dan terbukti mengandung bakteri Escherichia Coli yang melebihi batas nilai normal.
"Normal misal 1x10', bila lebih dari 1x10' dapat berdampak pada organ pencernaan manusia seperti diare dan muntah-muntah," kata Yudi.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 23 warga RW 06 Kelurahan Koja, mengalami keracunan seusai menyantap nasi kotak yang dibagikan petugas dari PSI pada Minggu (24/10/2021) sore.
"Yang keracunan 23 orang. Alhamdulillah sudah teratasi di IGD Rumah Sakit Koja," ungkap Ketua RW 06 Suratman saat ditemui di depan Pos RW 06, Senin (25/10/2021).
Dikatakannya, 23 orang yang dilakukan pemeriksaan di RSUD Koja, 5 diantaranya harus menjalani rawat inap.