Diakui Bakhtiar, awalnya tumpukan sampah itu akan diangkut pagi tadi.
Namun petugasnya belum berani karena terdapat penolakan yang keras dari warga.
"Ya, tadi pagi mau ada yang angkut tapi petugas belum berani angkut sampai sekarang," ucapnya.
Bakhtiar menjelaskan, seyogyanya sampah memang menimbulkan bau serta dampak lainnya seperti gatal-gatal.
Tahun lalu juga sama seperti itu, namun sudah ada penanganan dari pemerintah.
"Alhamdulillah yang terdampak itu sudah langsung ditangani dan diobati," jelasnya.
Menurut Bakhtiar, penolakan warga itu merupakan dari unsur yang tidak terdampak langsung
Pasalnya masyarakat terdekat swperti Lingkungan Cikoak mereka tidak menolak dan tidak mempersoalkan itu. Karena kalaupun dari Tangsel ditolak, sampah dari Kota dan Kabupaten tetap dibuang ke TPA Cilowong.
"Mereka menerima sampah dari Tangsel, apalagi ada kompensasi ke masyarakat," ujarnya.
Bagi masyarakat yang terpenting tata kelola di TPA itu dilakukan seperti ada alat berat, dikasih beronjong dan lainnya.
"Dengan adanya kerjasama Tangsel ini masyarakat berharap tata kelola di TPA bisa lebih baik bukan sekedar kompensasi," tutupnya. (luthfillah)