Ojo Kemajon, Le...

Selasa 02 Nov 2021, 09:53 WIB
Ojo Kemajon, Le.. (Kartunis/Poskota.co.id/Sental-Sentil)

Ojo Kemajon, Le.. (Kartunis/Poskota.co.id/Sental-Sentil)

“Kakek, saya pengen jadi ketua OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah),” kata Cucu kepada kakeknya, suatu sore.

Kakek : “Kok tumben kamu ingin jadi ketua. Bukannya selama ini kamu lebih suka jadi anggota,” kata sang kakek.

Cucu “Iya kek, Soalnya tadi bu guru bilang, saya pantas menjadi ketua OSIS.”

Kakek : “Boleh – boleh saja, tetapi ingat keinginan kamu itu jangan karena pengaruh orang lain, termasuk bu guru kamu sendiri. Kalau kamu ingin menjadi sesuatu harus didasari dengan kehendak diri kamu sendiri. Lagi pula, kamu harus lihat kemampuan kamu bisa tidak menjadi ketua.”

Cucu : “Tapi bu guru bilang saya cocok kek jadi ketua soalnya cucu kakek ini orangnya cerdas, pinter dan pandai bergaul”

Kakek : “Kakek bangga kamu cerdas dan pandai bergaul. Itu modal kamu, tetapi itu saja tidaklah cukup. Kamu memantapkan hati kamu dulu, persiapkan diri dulu dengan sebaik - baiknya, ojo kemajon le..”

Cucu: “Maksud kakek ?”

Kakek : “Kalau kamu ingin tahu sini duduk, nanti kakek jelaskan,” kata sang kakek sambil mengelus kepala cucu kesayangannya.

Cucuku, setiap orang boleh saja ingin menjadi ketua organisasi, kepala desa, bupati, gubernur atau presiden sekalipun, jika saatnya telah tiba. Itu cita – cita, dan setiap orang harus punya cita – cita agar hidupnya termotivasi.

Setiap orang juga boleh memiliki ambisi seperti kamu itu ingin menjadi ketua OSIS. Tetapi sebaiknya tidak ambisius karena dapat menabrak aturan yang tak sesuai dengan etika dan tata krama untuk meraihnya.

Ambisi kamu menjadi ketua harus melihat realita. Bu guru kamu bilang cocok, tetapi apakah teman – teman kamu suka kamu menjadi ketua. Ingat yang memilih ketua itu teman – teman kamu, bukan ketua yang lama, bukan bu guru, bukan juga kepala sekolah.

Berita Terkait

Fit and Proper Test Calon Menantu

Senin 08 Nov 2021, 15:45 WIB
undefined
News Update