Winam menekankan selalu kepada anggota, setiap menjalankan tugas harus didasarkan juga sebagai bentuk panggilan jiwa.
“Dinas di Tim Jaguar itu hobi, panggilan jiwa, tidak hanya sekedar profesi, tapi jalan untuk mengabdi. Kami selalu menekankan respon setiap laporan masyarakat, tidak perlu melihat untung rugi dalam bertugas, zero complain,” imbuhnya.
Tujuh tahun berdiri bersama Tim Jaguar, Winam sudah merasakan berbagai suka duka. Hampir setiap persoalan yang menyangkut ketertiban masyarakat dapat diatasi dengan cara persuasif oleh Tim Jaguar.
Mulai dari keributan massa hingga ormas dan geng motor sudah pernah dihadapi. Ketika ada bentrok ormas dan Tim Jaguar hadir untuk melerai, pertikaian itu pun selesai tanpa intrik.
“Anggota ormas segan dengan kehadiran kami sehingga tidak mau ribut lagi karena kami kedepankan persuasif humanis. Selama mereka bisa kami aja dialog. Namun kalau geng motor harus kita amankan karena mereka membahayakan dirinya maupun masyarakat karena selalu bawa senjata tajam,” ceritanya.
Winam menegaskan ada atau tidak Tim Jaguar, polisi sebagai pengayom masyarakat akan tetap memberikan rasa aman di Kota Depok. mereka akan tetap berjaga untuk mengamankan Kota Depok.
“Tanpa Tim Jaguar, polisi tetap akan mengamanakan Kota Depok. Kita juga tetap akan mengamanakan Kota Depok,” pungkasnya.
Perlu diketahui, cerita singkat awal mula berdiri Jaguar sebagai Tim elite pada masa Polres Depok masih Polres Kota (Polresta) dibawah pimpinan Kapolres Kota Depok Kombes Pol Dwiyono dan Kabag Ops Kompol Tri Yulianto di Oktober tahun 2014.
Karena banyak kejadian begal di masa itu dan Kota Depok disebut di media sosial dikenal sebagai Kota Begal, maka antisipasi gangguan kamtibmas begal dan kejahatan malam Kombes Dwiyono atas inisiasi Kabag Ops Kompol Tri Yulianto membentuk pasukan khusus yaitu Tim Penjaga Gangguan dan Anti Kerusuhan (Jaguar).
Semenjak itu waktu terus bergulir dalam menjaga keamanan hingga pernah menyabet penghargaan di masa Kapolri Jenderal Prof. Dr. Tito Karnavian Katim Jaguar Iptu Winam Agus bersama anggota mendapat penghargaan di masa kepemimpinan Kapolres Depok Kombes Herry Heriawan (Herrimen) lantaran dianggap telah mampu menjaga keamanan gangguan kamtibmas kejahatan jalanan malam hari serta menjadi icon kebanggan Polres Metro Depok juga dikenal di seluruh Indonesia bagian negara Asean.
Terpisah Arnet, 25, warga Cilangkap Kecamatan Tapos mengatakan bahwa Tim Jaguar dibubarkan sangat disayangkan.
"Selama ini Depok untuk penjaga keamanan yaitu Jaguar. Tim Jaguar ini ditakuti pelaku kejahatan malam seperti begal maupun tawuran pelajar, sehingga ampuh dalam menjaga keamanan wilayah Kota Depok aman dan kondusif," tuturnya.