ADVERTISEMENT

Suami Loyo Setelah Jatuh, Bini Pilih Piara Berondong

Senin, 1 November 2021 07:45 WIB

Share
Suami Loyo Setelah Jatuh, Bini Pilih Piara Berondong. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)
Suami Loyo Setelah Jatuh, Bini Pilih Piara Berondong. (Kartunis/Nah Ini Dia/Poskota.co.id)

NY. Kasmi, 40, tak lagi muda, tapi urusan syahwat masih kuat. Ketika suaminya, Warisman, 45, sudah loyo gara-gara pernah jatuh dari motor, dia memilih “ngrental” alias pelihara berondong Hartono, 25, yang masih bisa “kungfu” di ranjang. Akhirnya Warisman menggugat cerai bininya ke PA Kudus.

Kata dokter Boyke Dian Nugroho, Naek L. Tobing dan Pangkahila, semakin tambah usia kaum lelaki dan wanita semakin menurun dorongan syahwatnya. Bila keluarga muda seminggu bisa dua kali, tambah seumur tinggal sekali seminggu, dua minggu sekali. Bahkan ketika usia kepala enam bisa sebulan sekali. Apalagi usia 70 tahun ke atas, sudah tinggal persahabatan tak ada lagi pertandingan.

Keluarga Warisman – Kasmi dari Kudus (Jateng), awalnya keluarga normal-normal saja. Tapi peruntungan orang siapa tahu, dalam usia 40 tahun Warisman terkena musibah jatuh dari sepeda motor. Sempat dirawat di Rumah Sakit beberapa minggu, dan kembali sehat. Artinya Warisman sudah bisa kembali bekerja seperti biasa. Maksudnya kerja kantoran. Kalau kerja demo ke pemerintah itu Warisman yang depannya pakai Neno.

Secara pisik kelihatannya sudah normal. Tapi urusan membahagiakan istri di ranjang, ini yang mulai ngedrop. Warisman yang sebelum jatuh dari motor masih bisa “apel” seminggu sekali, tapi kini hanya bisa menjalankan kewajiban sebulan sekali. Itupun sudah ngos-ngosan seperti pasien Covid-19 telat dapat tabung oksigen. Tentu saja Kasmi sebagai istrinya kasihan sekali. “Sudahlah Mas, kalau nggak bisa nanjak main di gigi satu saja,” kata istrinya macam nyetir mobil saja.

Kasmi masih bisa menyembunyikan kekecewaannya. Tapi sejak itu Kasmi jadi merasa kesepian di tempat ramai. Sebulan dua bulan dia masih bisa bertahan, tapi setelah 6 bulan kemudian, Kasmi mulai berpikiran untuk “ngrental” saja ibaratnya mobil. Ini lebih ekonomis, tanpa mikir perawatan, tanpa mikir bayar STNK setiap tahun. Yang penting olienya terjamin.

Lewat komunitas WA akhirnya Kasmi dapat “rentalan” anak muda yang baru lulus sarjana, namanya Hartono. Mungkin cowok ini sarjana purbakala, karena ternyata bisa tertarik pada ibu-ibu yang jauh lebih tua darinya. Terpaut umur bukan 2-3 tahun,. Tapi 15 tahun! Tapi meski sudah beranak 4 penampilan Kasmi memang lebih muda dari usia aslinya, apa lagi bodinya masih menjanjikan. Orang bilang masih STNK-lah.

Faktor lain, Hartono juga sering diberi uang oleh Ny. Kasmi sebagai tukin (tunjangan kinerja) yang luar biasa. Maklum, pelayanan Hartono ini sangat memuaskan di atas ranjang, ibaratnya bisa kungfu. Jauh beda dengan suaminya yang sudah loyo. Ibarat mobil, Kijang kapsul 2004 lawan Kijang Inova diesel terbaru, tentu saja kalah jauh.

Sejak punya “rentalan” Hartono, Ny. Kasmi sudah tak peduli lagi pada suami. Yang penting benggolnya saja, soal bonggol sudah ada tokoh alternatip ini. Lama-lama hal ini tentu saja membuat suami curiga, kenapa istri tak pernah lagi minta jatah. Pasahal biasanya suka colak-colek seperti kondektur bis. Gara-gara sikap istrinya, “mobil” Warisman kini hanya nongkrong di garasi tak pernah dipanasi sama sekali.

Lama-lama ada yang memberi info bahwa Kasmi memang punya PIL anak muda. Secara diam-diam Warisman membuntutinya. Ternyata benar, dia berhasil mengetahui hotel di Kudus yang dijadikan ajang Formula S (seks) tanpa dana ratusan miliar. Karena tak mau mempermalukan bini di depan publik, Warisman tak perlu sampai menggerebeknya. Pertimbangannya, percuma digerebek toh skor pasti sudah 100-0.

Setelah Kasmi pulang ke rumah, barulah dia diadili. Tapi ternyata sebagai terdakwa Kasmi punya seribu nyali. Ketika suami ngomel-ngomel bahkan menuduhnya sebagai WTS segala, dia berhasil mengkick balik dengan mengatakan, “Habisnya sampeyan sudah tidak lagi rosa-rosa kayak Mbah Marijan!” Langsung Warisman terdiam, seakan mengakui kekurangannya. Tapi esok harinya langsung menggugat cerai ke Pengadilan Agama Kudus.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT