Polisi Ungkap Fakta Baru, Pria yang Tewas Terikat di Hutan Kota Bekasi Dikenal Tak Betah di Rumah

Senin 01 Nov 2021, 13:46 WIB
Penemuan jasad laki laki yang tertimbun ranting pohon dan dedaunan di Hutan Kota Patriot Bekasi, pada Rabu (27/10/2021) lalu. (foto: poskota/ihsan fahmi)

Penemuan jasad laki laki yang tertimbun ranting pohon dan dedaunan di Hutan Kota Patriot Bekasi, pada Rabu (27/10/2021) lalu. (foto: poskota/ihsan fahmi)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID -  Kasus penemuan jasad laki laki di area Hutan Kota Patriot Bekasi pada Rabu (27/10/2021) lalu masih menyisakan misteri.

Meskipun demikian pihak kepolisian telah berhasil menghubungi keluarga korban yang ditemukan tewas dengan tangan terikat tali rafia.

Kepolisian belum dapat menjelaskan motif pelaku melakukan hal keji hingga korban meninggal dunia, dengan kondisi membusuk yang jasadnya telah berada sekitar 3 hingga 5 hari lalu.

Menurut Kanit Reskrim Polsek Bekasi Selatan, Iptu Mastur Situmorang, bahwa korban merupakan warga Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta timur.

Korban sendiri pun masih memiliki keluarga yang lengkap atau utuh, ditegaskannya jika korban tingggal di wilayah perkampungan.

"Masih, masih lengkap keluarganya (orang tuanya) yang tinggal di wilayah Kelurahan Ujung Menteng, Kecamatan Cakung, Jakarta timur," ungkap Iptu Mastur Situmorang, Senin (1/11/2021)

Kendati dalam investigasi sementara, menurut Iptu Mastur Situmorang, jika korban laki laki tersebut, dikatakannya kerap tidak betah di rumah, dan juga dituturkannya korban sering mengamen di beberapa wilayah di Kota Bekasi.

"Dari investigasi awal, ya mungkin si korban ini, gak betah di rumah ya," sambungnya.

Adapun Wilayah yang kerap dikunjungi korban untuk mengamen ialah di sekitar Hutan kota Patriot, GOR (Gelanggang Olah Raga) Kota Bekasi, Marrakash Square (Pondok Ungu Permai) dan sekitar Bantargebang.

Tonton juga video "Bangunan Toko Material Terbakar, 2 Orang Luka-luka". (youtube/poskota tv)

Iptu Mastur Situmorang mengemukakan jika kondisi keluarga korban masih lengkap dan orang tua korban bekerja secara serabutan.

"Ya memang sih (kondisi) orang tuanya bekerja serabutan," bebernya.

Berita Terkait

News Update