Ancaman Badai La Lina di Depan Mata, Dispertan Tangerang Yakin Tak Pengaruhi Produksi Padi

Senin 01 Nov 2021, 16:13 WIB
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Aziz Gunawan. (foto/ Doc)

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang Aziz Gunawan. (foto/ Doc)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Kabupaten Tangerang, Aziz Gunawan yakin produksi padi di daerah tidak akan terdampak La Lina.

"Mudah-mudahan dengan adanya fenomena badai La Nina ini tidak berpengaruh terhadap produksi para petani di Kabupaten Tangerang," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan) Kabupaten Tangerang, Azis Gunawan, Senin (1/11/2021).

Menurutnya, badai La Lina yang diprediksi oleh BMKG akan terjadi hingga akhir tahun 2021. Namun Azis yakin hal itu tidak akan berpengaruh terhadap sektor pertanian di wilayah Kabupaten Tangerang.

Ia menegaskan, sebagian wilayah di Kabupaten Tangerang justru berharap curah hujan yang tinggi. Karena diperlukan untuk pengairan tanaman padi. 

"Jadi tergantung juga pada sisi wilayah pertaniannya, karena sebagian kalau di daerah tiada hujan sangat diharapkan, seperti wilayah Legok, Cisoka," katanya. 

Bahkan, kata dia, intensitas curah hujan yang tinggi tersebut bisa dimanfaatkan oleh para petani untuk meningkatkan dan memperluas area tanam padi. 

"Dan menurut saya saat ini kita dihadapkan keuntungan dengan kondisi alam yang bisa mendorong petani meningkatkan produktvitas" ujarnya. 

Ia mengungkapkan, untuk mengantisipasi terjadinya bencana banjir di wilayah pangan tertentu.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bersama dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang telah melakukan upaya normalisasi aliran irigasi. 

"Kita sudah melakukan upaya antisipasi, dengan melakukan normalisasi irigasi yang dilakukan oleh DBMSDA dan sekarang masih berlangsung," ungkapnya. 

Selain itu, ia berharap, bagi kelompok tani yang berada di wilayah pangan rawan banjir seperti di kecamatan Kresek agar secara mandiri dan bergotonroyong untuk membuka akses aliran air, guna menghindari dampak adanya curah hujan tinggi.

Berita Terkait
News Update